BPJS Dinilai Jebak Konsumen di Sidoarjo

BPJS Dinilai Jebak Konsumen di Sidoarjo Hadi Sujatim Siritongga (kanan) bersama istrinya, Sikem Siregar mengeluhkan administrasi BPJS Mandiri kepada wartawan saat di Media Center (MC) Pemkab Sidoarjo, kemarin. foto : nanang ichwan/BangsaOnline.com

Beberapa hari di rumah, kondisinya bayinya yang sakit mengharuskan untuk dirujuk ke rumah sakit. Lalu, muncul keinginan agar bayinya didaftarkan dalam kepesertaan BPJS Mandiri. Namun, pengajuan kepersertaan Richard ditolak oleh BPJS sebab namanya belum masuk dalam kartu keluarga (KK) yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sidoarjo.

Akhirnya, Sikem mendapatkan surat keterangan lahir dari RSUD Sidoarjo dan surat pengantar dari Kelurahan Bluru Kecamatan Sidoarjo. Kemudian, pasutri tersebut mendaftarkan Richard yang masih berusia 1 bulan dalam kepesertaan BPJS Mandiri. Akhirnya, pendaftaran diterima dan kartu BPJS atas nama Richard aktif pada 28 Februari 2015.

Sebagai peserta BPJS Mandiri, Sikem dan keluarganya melaksanakan kewajiban membayar iuran BPJS setiap bulannya. Akhirnya, iuran pertama untuk Richard dibayar melalui bank yang ditunjuk sebesar Rp 59.000,- . Selanjutnya, membayar iuran untuk 4 orang yang menjadi peserta BPJS Mandiri.

Tapi, alangkah kagetnya Sikem karena data di bank menunjukkan kalau 4 anggota kelurganya ada tunggakan pembayaran selama 3 bulan terhitung November 2014 hingga Januari 2015. Padahal, saat kali pertama pembayaran pada Februari 2015 lalu, pihak BPJS tidak memberikan penjelasan kalau keluarganya memiliki tunggakan.

"Saya disuruh bayar tunggakan selama tiga bulan. Belum kami bayar. Kami langsung datang ke kantor BPJS untuk meminta kejelasan,” tandasnya.

Ternyata, pihak BPJS membenarkan kalau mereka memiliki tunggakan yang harus dilunasi.

“Yang membuat kami kecewa, kenapa BPJS tidak memberitahu ketika kami melakukan aktivasi kalau ada tunggakan. Padahal, biaya persalinan yang kami keluarkan sangat banyak. Kalau harus bayar mulai November, seharusnya bisa diklaimkan ke BPJS. Sebab, kami diwajibkan bayar iuran BPJS Mandiri sejak November. Kami akan bayar jika BPJS bersedia mengganti biaya persalinan saya. Masak dua-duanya harus kami bayar, kami tidak punya uang. Bagaimana BPJS ini," pungkasnya dengan dongkol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO