Gathering Hidroponik se-Indonesia di Puspa Agro Dihadiri Petani Hidroponik dari Malaysia

Gathering Hidroponik se-Indonesia di Puspa Agro Dihadiri Petani Hidroponik dari Malaysia Berbagai sayuran segar yang ditanam dengan sistem hidroponik terpapar dalam gathering hidroponik se-Indonesia di Puspa Agro, Minggu (22/3). foto : khumaidi/BangsaOnline.com

SIDOARJO (BangsaOnline) - Keterbatasan lahan bukan menjadi penghalang untuk tetap menyalurkan hobi berkebun sekaligus menjadi petani yang menghasilkan keuntungan besar. Untuk itu, Komunitas Hidroponik Surabaya (KHS) menggelar gathering Hidroponik se- Indonesia yang berlangsung di gedung pertemuan Pasar Induk Puspo Agro di Desa Jemundo Kecamatan Taman, Minggu (22/03).

Pertemuan tersebut mengusung tema "Era Baru Pertanian Indonesia, Pemuda Bangga Menjadi Petani Hidroponik". Tujuannya, memberikan masukan positif kepada komunitas petani hidroponik,bahwa keterbatasan lahan tetap bisa berkembang asalkan ada kemauan.

Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan

Kendati Gubenur Jatim H.Sukarwo serta Bupati H.Saiful Ilah tidak hadir, tetapi sekitar 700 orang peserta dari penjuru Indonesia tetap antusias. Bahkan ada beberapa peserta dari Negara jiran yakni Malaysia yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Menurut Rahmat (30) salah satu peserta dari Kota Semarang, Jawa Tengah mengatakan, bahwa, komunitas hidroponik di Jawa tengah sangat mendukung kegiatan tersebut.

“Dengan adanya study banding di Sidoarjo ini,bisa menambah wawasan bagi petani hidroponik kedepan. Apa yang kami dapatkan dari hasil pembelajaran di Sidoarjo ini, kami edukasikan sehingga keterbatasan lahan tidak menjadi kendala karena dengan sistem hidroponik,kami tetap bisa berkembang," tegasnya.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi

Manager Kebun, Kiptiyah mengatakan,bahwa, menanam sayur-sayuran dengan metode hidroponik dapat menggunakan berbagai media tanam. Salah satunya yakni menggunakan rockwool atau sebuah endapan serbuk batu. Sebab media tersebut paling lama dalam menyimpan air.

”Kami memilih media tanam rockwool karena paling tahan dan paling lama dalam menyimpan air untuk tanaman,” jelasnya.

Dia menyarankan agar mendirikan greenhouse atau tempat untuk memanipulasi kondisi lingkungan agar pertumbuhan tanaman lebih maksimal. Hal tersebut dapat meminimalisir hama tanaman juga penen lebih cepat dan lebih segar.

Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk

”Dengan menggunakan greenhouse, maka penanggulangan hama sangat minim. Apabila dilakukan pembersihan secara berkala pada media tanam seperti pada paralon dan talang, maka pemanenannya pun lebih cepat dan lebih segar,” terangnya.

Selain dilakukan pembersihan pada media-media yang dipakai, air juga perlu diperhatikan. Apabila air yang dipakai keruh, maka air harus diendapkan dahulu selama 1 malam, agar tidak mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman.

”Apabila air di rumah kita keruh, maka kita harus endapkan terlebih dahulu. Karena dengan menggunakan air yang keruh, pertumbuhan tanaman tidak maksimal,” pungkasnya.

Baca Juga: Simak Cara Mengendalikan Hama Penggerek Tongkol Jagung

Sedangkan Lutfi (40) salah satu panitia acara mengatakan, bahwa, terlaksananya acara tersbeut berawal dari komunitas yang sering upload melalui jejaring sosial yakni facebook (FB) maupun twitter.

“Sehingga lahirlah ide-ide cemerlang dari teman komunitas ini untuk segera mengadakan pertemuan seperti ini.Bahkan siswa sekolah pun telah banyak yang belajar mengenai jenis sayuran dan bagaimana cara mengembangkan sayur hidroponik,” tandasnya.

Berbagai macam keluhan ataupun saran dan masukan, sambung Luthfi, ditampung hingga diaplikasikan di masing-masing daerah.

Baca Juga: Jumpa Ratusan Petani, Wakil Wali Kota Pasuruan Tegaskan Salah Satu Kunci Pembangunan

“Sehingga kedepannya,para petani hidroponik semakin berkembang dengan hasil panen yang maksimal," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO