SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Di usianya yang menginjak 6,5 tahun, Sasa seharusnya sudah bisa belajar dan bermain dengan teman-temannya di sekolah.
Namun, Sasa hanya bisa pasrah dan terbaring lemas di atas kasurnya. Bertahun-tahun lamanya Sasa mengidap penyakit hidrosefalus atau kepala membesar.
BACA JUGA:
- Modus untuk Beli Makan, Motor Pemilik Bengkel di Sidoarjo Raib Dicuri
- Satgas TMMD Sidoarjo Bersama Masyarakat Lakukan Bersih-bersih Sungai dan Jalan di Balongbendo
- Pengamat Politik Minta Masyarakat Sidoarjo Hormati Proses Hukum yang Menjerat Ahmad Muhdlor Ali
- Tunawisma Ditemukan Meninggal Dunia di Taman Pembatas Jalan Dekat JPO Terminal Bungurasih
Sasa, bernama asli Rasya Riski Aisyah. Ia tinggal di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, bersama ibu dan neneknya. Sedangkan ayahnya pergi meninggalkan Sasa lantaran mengidap penyakit tersebut.
Menurut cerita Riski Nada Nadiah (ibunda Sasa), Sasa terlahir dengan kondisi normal. Bahkan tidak ada tanda-tanda cacat apapun di tubuhnya. Namun dua bulan setelah dilahirkan, kepala Sasa perlahan mulai membesar.
"Sudah dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Tapi pengobatan hanya dilakukan sebentar, karena tak ada biaya," jelas Nadiah, Senin (1/11/2021).
Sejak kepergian suaminya, Nadiah memutuskan untuk bekerja dan mencari nafkah sendiri sebagai buruh pabrik. Namun tetap saja, gajinya tak mampu membiayai pengobatan anaknya.