SURABAYA (BangsaOnline) - Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai upaya untuk memberdayakan masyarakat. Tujuannya, meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan warga. Salah satunya dilakukan Kantor Ketahanan Pangan dengan menggelar pelatihan dan penyuluhan diversifikasi (penganekaragaman) makanan.
Kegiatan itu dilakukan agar memunculkan kreasi olahan makanan dari bahan baku yang dengan mudah ditemui. "Bahan baku yang diolah menjadi bahan siap konsumsi akan membuatnya bernilai jual lebih tinggi. Ini merupakan industri kreatif di bidang makanan," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Hari Tjahjono, Jumat (20/3).
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Disebutkan, misalnya, ada pizza sukun, puding ubi jalar, sup labu kuning, brownies waluh, dan kripik bentul balado. Semua bahan baku makanan tersebut gampang didapatkan di pasar dengan harga murah. Namun, setelah diolah, nilai jualnya pasti lebih tinggi,
Pelatihan tersebut dilaksanakan satu minggu sekali. Lokasinya, di kelurahan yang sudah terdaftar dalam data Musrenbang Pemkot. Kelurahan itu sudah lebih dulu mengajukan permohonan pelatihan pemberdayaan masyarakat.
Ketahanan Pangan juga berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain. Harapannya, tidak terjadi over lapping dengan dinas lain. Koordinasi juga berfungsi sebagai bentuk pendampingan. Masyarakat yang sudah dilatih akan dipantau terus menerus oleh dinas terkait.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
"Misalnya, mereka yang sudah dilatih itu butuh bantuan alat dan perkakas, kita bisa komunikasikan dengan bappemas KB. Jika butuh bantuan modal, bisa dibicarakan dengan dinas koperasi. Sedangkan kalau sudah punya toko, untuk keperluan merk dan izin usaha, bisa di-handle dinas perdagangan dan perindustrian," kata Hari.
Intinya, Pemkot tidak akan melepas begitu saja warga yang sudah menerima pelatihan. Mereka akan didampingi sampai benar-benar bisa mandiri. Terbukti, sudah ada warga binaan yang sukses menjalankan bisnis.
Kasi Kewaspadaan dan Keanekaragaman Pangan, Purwo Hendrayanto menambahkan, pihaknya juga memberi penyuluhan tentang kandungan gizi dan zat berbahaya. Jadi, mereka yang ingin berkiprah di dunia industri kreatif bidang makanan bisa paham mana bahan yang boleh dipakai dan mana yang tidak.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Penyuluhan terkait zat-zat berbahaya ini juga kami lakukan di sekolah-sekolah,” paparnya. Penyuluhan di sekolah berfungsi untuk memberi wawasan para murid, guru dan wali siswa tentang makanan yang aman dikonsumsi. Sebab, tidak semua makanan olahan baik bagi kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News