Miris, Penanggulangan Bencana di Jombang Hanya Dianggarkan Rp2,9 Juta Setahun
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Aan Amrulloh
Selasa, 18 Januari 2022 17:59 WIB
Menurut Wahab, anggaran penanggulangan bencana tahun ini jauh lebih sedikit daripada anggaran yang ia terima pada APBD TA 2021 lalu, yaitu sebanyak Rp500 juta. Hal ini akan menghambat proses kegiatan penanganan bencana.
Menurut data, selama Januari 2022 ini terdapat 56 rumah warga rusak akibat tersapu angin kencang. Puluhan rumah rusak itu tersebar di Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Megaluh. Karena keterbatasan anggaran bencana, puluhan rumah tersebut belum juga mendapat bantuan perbaikan.
"Tidak ada, kami tidak bisa merealisasikan (perbaikan rumah, red). Karena dari 56 rumah itu, kebutuhan anggarannya di atas Rp1 juta. Seandainya kita belanjakan Rp1 juta hanya untuk beberapa rumah, tidak akan selaras dengan kebutuhan yang lain," terang Wahab.
Meski anggaran kecil, lanjut Wahab, BPBD masih bisa memanfaatkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk penanggulangan bencana. Hanya saja, anggaran tersebut bisa diakses di BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Jombang bilamana terjadi bencana besar.
"Pada prinsipnya kami masih ada mekanisme belanja tidak terduga (BTT). Hanya saja mekanisme belanja tidak terduga hanya boleh digunakan pada kondisi kejadian besar. Hanya masalahnya kalau bencananya tidak besar, maka itu yang akan menjadikan kami BPBD cukup kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar masyarakat," pungkasnya. (aan/ian)