Realisasi Investasi Surabaya Terbesar Kedua se-Indonesia: Cipatakan Lapangan Kerja, Ekonomi Tumbuh | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Realisasi Investasi Surabaya Terbesar Kedua se-Indonesia: Cipatakan Lapangan Kerja, Ekonomi Tumbuh

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Minggu, 20 Februari 2022 23:24 WIB

Pemkot Surabaya memangkas proses pengurusan perizinan melalui sistem OSS (Online Single Submission) dan SSW (Surabaya Single Window) ALFA untuk mempermudah investasi.

Maka dari itu, dia juga mewajibkan kepada kepada setiap penanam modal di Surabaya harus mendukung ekonomi kerakyatan. Artinya, setiap investasi baru yang masuk, harus dapat menumbuhkan lapangan kerja bagi warga Surabaya.

"Jadi investasi silahkan masuk sebesar-besarnya ke Surabaya, tetapi harus bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan warga Surabaya," jelas dia.

Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota selalu meminta kepada para investor PMDN maupun PMA, agar mendukung ekonomi kerakyatan. "Harus menjadi kewajiban dan kepastian. Dan harus terwujud di tahun 2022," tuturnya.

Sebagai kawasan penting perdagangan dan jasa di wilayah Indonesia Timur, tidak heran jika investasi PMA terbesar Surabaya tercatat pada sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi. Meski dalam situasi pandemi, nyatanya geliat investasi pada sektor tersebut, tumbuh dengan angka positif.

Sejumlah sektor dominan itu pun menjadi unggulan investasi di Kota Surabaya. Apalagi, dukungan infrastruktur serta kemudahan perizinan dan pelayanan terpadu yang terintegrasi, membuat investor PMA maupun PMDN semakin terpikat untuk menanamkan modalnya di Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyebutkan lima sektor unggulan realisasi investasi tertinggi tahun 2021. Pada investasi PMA, nilai realisasi tertinggi tercatat pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai Rp 2,23 triliun atau 78,16 persen. "Kemudian, pada urutan kedua, realisasi investasi berada pada sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai Rp 0,32 triliun atau 11,29 persen," kata Dewi.

Selanjutnya pada urutan ketiga, realisasi investasi tertinggi adalah sektor hotel dan restoran dengan nilai Rp 0,14 triliun atau 4,83 persen. Sedangkan pada urutan keempat, adalah sektor perumahan, kawasan, industri, dan perkantoran, dengan nilai realisasi investasi Rp 0,05 triliun atau 1,62 persen. "Dan, urutan kelima adalah sektor industri kimia dan farmasi, dengan realisasi investasi Rp 0,03 triliun atau 1,18 persen," kata dia.

Sementara pada investasi PMDN, Dewi menyebut, realisasi investasi tertinggi terdapat pada sektor perumahan, kawasan, industri, dan perkantoran dengan nilai Rp 14,16 triliun atau 52,14 persen. Lalu, pada urutan kedua ada pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai realisasi Rp 3,91 triliun atau 14,41 persen. Sedangkan pada urutan ketiga yakni, sektor hotel dan restoran dengan realisasi Rp 2.13 triliun atau 7,86 persen.

Kemudian pada urutan keempat, realisasi investasi ada pada sektor kesehatan dengan nilai Rp1,40 triliun atau 5,17 persen. Sedangkan pada urutan kelima, yakni sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai investasi Rp1,36 triliun atau 5 persen," ujar dia.

Pada tahun 2022, Dewi memastikan, bahwa berusaha untuk meningkatkan nilai realisasi investasi di atas capaian tahun 2021 sebesar Rp 29,22 triliun. Tentu saja untuk mencapai target itu, pihaknya telah melakukan telaah dan menyiapkan sejumlah. "Target investasi di tahun 2022 harus dapat melebihi capaian realisasi pada tahun sebelumnya," tegas dia.

Upaya meningkatkan nilai investasi di Kota Surabaya, salah satunya dilakukan dengan memberikan kemudahan perizinan kepada para investor. Bentuk kemudahan yang diberikan seperti pengurusan perizinan berusaha seluruhnya dilaksanakan secara online melalui sistem OSS (Online Single Submission) dan SSW (Surabaya Single Window) ALFA.

“Proses secara online tersebut tentunya memudahkan investor untuk memenuhi izin atas usaha yang dilakukan, sementara terus menggencarkan sosialisasi system tersebut kepada investor dan pelaku usaha," tandasnya. (ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video