Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Harga Minyak dan Dolar? Apa Saja Ekspor-Impor Jatim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Harga Minyak dan Dolar? Apa Saja Ekspor-Impor Jatim

Editor: Tim
Wartawan: Nanang Fachrurozi
Sabtu, 26 Februari 2022 19:01 WIB

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto. Foto: Ist.

Untuk itu, Adik mengimbau agar semua stakeholder tetap waspada dengan menjaga laju inflasi agar kinerja ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Timur tidak kembali terkoreksi.

Terkait nilai ekspor non migas Jatim ke dua negara tersebut, Adik mengungkapan sangat kecil. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan, ekspor non migas Jatim ke Rusia di tahun 2020 mencapai US$ 103,882 juta dan di 2021 mencapai US$ 128,077 juta. Besaran nilai ekspor ini hanya berkontribusi sebesar 0,6 persen terhadap total ekspor Jatim di 2020 yang mencapai US$ 18,270 miliar dan di 2021 sebesar US$ 21,301.

"Beberapa komoditas ekspor non migas Jatim ke Rusia di antaranya adalah alas kaki, lemak, dan minyak nabati/hewani, bahan kimia organik, kakao dan olahannya, makanan olahan, kapas, ikan dan udang, kertas dan karton, buah, kopi, teh dan rempah," jelasnya

Impor Jatim dari Rusia juga cukup kecil. Pada tahun 2021 sebesar US$ 310,950 juta atau sekitar 1,4 persen dari total impor Jatim yang mencapai US$ 21,387 miliar. Komoditas impor dari Rusia di antaranya adalah pupuk, besi dan baja, garam, belerang dan kapur, ikan dan udang, gandum-ganduman, kertas dan karton, senjata dan amunisi serta bubur kayu dan batu serta barang dari kayu.

Begitu ekspor non migas Jatim ke Ukraina sangat kecil. Pada tahun 2020, ekspor non migas Jatim ke Ukraina mencapai US$ 11,119 juta dan di tahun 2021 mencapai US$ 14,801 juta atau sekitar 0,06 persen dari total ekspor Jatim

"Beberapa komoditas ekspor Jatim ke Ukraina diantaranya adalah alas kaki, kalau dan olahannya, lemak dan minyak nabati/hewani, bahan kimia organik, kertas dan karton, kopi, teh dan rempah, kayu dan barang dari kayu, kendaraan dan bijih logam. Untuk impor juga kecil, hanya sebesar US$ 297,384 juta atau sekitar 1,3 persen dari total impor. Komoditasnya diantaranya gandum-ganduman, besi dan baja, hasil penggilingan, gula dan kembang gula serta kopi, teh dan rempah," pungkas Adik. (nng)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video