Cak Imin Vs Gus Yahya, Siapa yang Berpengaruh dan Didukung Kiai NU? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Cak Imin Vs Gus Yahya, Siapa yang Berpengaruh dan Didukung Kiai NU?

Editor: M Mas'ud Adnan
Senin, 23 Mei 2022 09:16 WIB

Foto: istimewa

“Kita umumkan moratorium pelatihan kader apa pun bentuknya di luar yang banom. Yakni MK dan PKP. Berhenti sekarang juga. Jangan bikin dulu (MK dan PKP),” kata dengan bahasa instruktif, Senin (7/3/2022).

“Saya tahu isinya MK, saya tahu isinya PKP. MK itu isinya cuma judul-judul koran. Sedangkan PKP itu isinya cuma bikin orang pengen ngamuk tapi tidak jelas disuruh apa. Ini harus diubah,” tegas Yahya.

(A Muhaimin Iskandar menyerahkan bantuan secara simbolik kepada Banom di Jawa Timur. Foto: ist)

Karuan saja pernyataan Yahya itu heboh. Banyak para kiai heran, kenapa pakai bahasa sekasar itu. Kenapa punya watak meremehkan? Bukankan di balik PKP dan MK itu banyak tokoh yang telah berkorban demi pengkaderan ? Di antaranya KH As’ad Said Ali, mantan Wakil Ketua BIN dan Wakil Ketua Umum PB.

Lebih besar mana ketokohan dan Kiai Asad Said Ali? Lebih besar mana jasa dan Kiai Asad Ali pada ?

Cak Imin tampaknya memanfaatkan berbagai kelemahan itu. Apalagi Cak Imin sebagai aktivis "menang jalur nasab keorganisasian" secara telak. Cak Imin mantan ketua umum PB , sedang aktivis . Di internal , sentiment - masih sangat kuat. Diakui atau tidak. Apalagi di Jawa Timur.

Sekarang konkret saja. Ketika Cak Imin dan perang terbuka seperti sekarang, para kiai akan memihak siapa? Atau dengan pertanyaan lain, lebih besar mana pengaruh Cak Imin dan di kalangan para kiai?

Saat ini pengaruh Cak Imin di kalangan kiai-kiai Jawa Timur lebih besar. Lihat saja para kiai dan habaib yang datang ke acara Ahad kemarin. Antara lain Rais Syuriah PW Jatim KH Anwar Manshur Lirboyo, Ketua PW Jatim KH. Marzuki Mustamar, KH. Nurul Huda Djazuli Ploso, KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo, KH. Kholil As’ad Situbondo, KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kausar) Ploso, KH Salam Sohib, Habib Alwi bin Idrus Baaqil Sampang, Habib Ali Zaenal Bondowoso, KH. Agus Ali Mashuri Tulangan Sidoarjo, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah lainnya di Jawa Timur.

Yang menarik, dalam menghapus pengaruh “gerilya politik” di Jawa Timur, Cak Imin tidak cukup silaturahim ke kediaman mereka masing-masing. Tapi dengan cara show or force. Para kiai itu didatangkan ke dalam suatu tempat terbuka sehingga publik tahu bahwa Cak Imin punya pengaruh besar.

Faktanya, para kiai itu berani datang. Dalam kacamata politik, datang ke suatu undangan acara politik suatu pertanda bahwa mereka berani mengambil risiko politik.

Tak cukup menampilkan para kiai secara show of force. Cak Imin juga memamerkan bantuan . Pada 2022, Fraksi DPRD Jatim menyalurkan bantuan untuk dan sejumlah badan otonomnya se-Jatim sebesar Rp 300 miliar. Pada 2020-2021, total realisasi bantuan yang disalurkan Fraksi DPRD Jatim untuk Rp 444 miliar.

Namun Cak Imin tak bisa menepuk dada. Sebab sumbangan itu sejatinya uang rakyat. Yang diproses lewat negara atau pemerintah. Apalagi prosesnya juga tak mulus. Realisasinya diduga banyak pungutan di sana-sini.

Cak Imin juga harus mengingat sejarah Choirul Anam (Cak Anam). Saat jadi ketua Jatim, Cak Anam sangat berpengaruh. Para kiai di Jatim apa kata Cak Anam.

Bahkan saat melawan Gus Dur, Cak Anam masih punya pengaruh. Cak Anam mengumpulkan para kiai di Jawa Timur. Untuk melawan Gus Dur. Tapi kemudian gembos.

Akankah Cak Imin mengalami nasib seperti Cak Anam? Kita tunggu saja drama politik selanjutnya.

M Mas'ud Adnan, alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video