Tinjau Distributor Elpiji di Jombang, Gubernur Khofifah Pastikan Stok di Jatim Aman
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 03 September 2022 22:43 WIB
“Ibu-ibu atau para pelaku usaha ultra mikro seperti penjual gorengan ini kan banyak yang menggunakan elpiji 3 kg. Ibu-ibu untuk keperluan dapur mereka. Jadi, kita harus menjamin bahwa distribusi dan stoknya harus aman, distribusinya harus dipastikan aman,” katanya.
“Seperti di tempat ini kita lihat stoknya aman. Tadi saya tanya andai ada permintaan dari berbagai kelompok masyarakat atau pelaku usaha mikro maupun ultra mikro, walaupun besok hari Minggu, namun tetap bisa diantarkan. Supplay chain dan stok ini harus dijaga karena satu dengan yang lain saling terkait,” terangnya.
Terkait dengan kenaikan harga bahan pangan pasca kenaikan BBM subsidi ini, Khofifah mengatakan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim. Di mana kenaikan BBM itu akan berdampak pada harga bahan pangan.
“Seperti beras baik medium maupun premium kemungkinan ada kenaikan sekitar 1,4 - 1,6 persen dari harga eksisting sekarang. Namun, ini akan terus kami pantau bersama dengan Tim dari BI dan BPS,” ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan exercise terkait dengan Surat Edaran dari Mendagri terkait penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi di daerah. Apalagi dengan kenaikan BBM bersubsidi ini akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung volatile food atau inflasi komponen bergejolak.
“Saat ini kami sedang melakukan exercise terkait SE Mendagri ini bersama Tim BI dan BPS. Bagaimana BTT bisa digunakan kan untuk mensubsidi misalnya transportasi logistik agar tidak terjadi inflasi volatile food lebih dalam. Meskipun dua hari lalu saat rapat bersama bupati/wali kota terkait stok dan distribusi BBM, saya sudah menginformasikan awal terkait ini, namun nanti hasilnya akan kami detailkan lagi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah RI resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non subsidi. Kenaikan ini mulai berlaku pada 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB.
Sejumlah BBM yang dinyatakan naik yakni Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp 0.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Lalu, Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (dev/ari)