Cicipi Onde-Onde Legendaris Mojokerto, Khofifah: Butuh Inovasi Agar Bisa Lebih Tahan Lama Lagi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Cicipi Onde-Onde Legendaris Mojokerto, Khofifah: Butuh Inovasi Agar Bisa Lebih Tahan Lama Lagi

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 11 September 2022 22:50 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mencoba merasakan sensasi menggoreng onde-onde legendaris khas Mojokerto yang usianya hampir seratus tahun itu.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa saat berkunjung ke pada Minggu (11/9/2022), menyempatkan diri singgah untuk menikmati serta menyaksikan langsung proses pembuatan yang berada di Jalan Empunala Nomor 43.

Onde-onde kondang itu memiliki beberapa varian yang lezatnya sudah diakui hampir seratus tahun, tepatnya berdiri sejak tahun 1929. “Saya rasa brand ini sangat legendaris . Karena kalau orang-orang sebut onde-onde ya di sini () pusatnya,” ucap Gubernur di hadapan awak media.

Ia menyebut produk memiliki kekhasannya tersendiri. Sebab, ragam isian, kenyal, dan legitnya sudah terkenal di seluruh penjuru Nusantara. “Sekali lagi produk ini sangat legend. Tidak hanya di saja, tapi di seluruh Indonesia pasti mengenalnya,” tegasnya.

memiliki beberapa varian isian yakni kacang hijau, cokelat atau keju yang pulen renyah dan legit. Selain isiannya yang lezat, onde-onde buatan generasi ketiga keluarga Bo Liem ini mempunyai kulit yang lembut pulen dan gurih bertaburkan wijen. Sebab adonannya menggunakan tepung ketan berkualitas dicampur gula pasir dan garam. Wijen yang digunakan pun diimpor dari India sehingga wangi semerbak.

“Meski banyak variannya, yang klasik (isian kacang hijau) tetap yang paling asyik menurut saya,” ungkap .

Ia kemudian juga berkesempatan melihat secara dekat proses penggorengan . Proses penggorengan onde-onde juga menggunakan prosedur yang ketat dan bisa disaksikan langsung oleh pembeli. Memakai minyak goreng berkualitas, pembatasan maksimal 250 onde-onde sekali goreng agar matangnya merata hingga penggorengan pada suhu 150 derajat celcius selama 15 menit.

Alat penggorengannya pun juga khusus. Karena berukuran jumbo, wajan ini mampu langsung menampung 54 liter minyak goreng. Pemilik toko pun menjamin buatannya masih segar karena ia melakukan beberapa kali penggorengan setiap harinya.

Mantan itu kemudian mengatakan bahwa harus ada inovasi pada teknologi pangan yang memungkinkan kudapan legit mampu bertahan lebih lama. Sebab, onde-onde yang sengaja dibuat tanpa bahan pengawet ini hanya mampu bertahan hingga tiga hari.

“Ini hanya mampu bertahan 3 hari. Karenanya jika dibawa sebagai oleh-oleh relatif harus cepat dikonsumsi. Mungkin teknologi pangan bisa memberikan inovasi agar produk ini bisa bertahan lebih lama meski tanpa bahan pengawet di dalamnya,” jelasnya.

“Reseller di berbagai titik juga perlu dijajaki untuk membuka kesempatan kerja UMKM lebih banyak lagi karena potensinya besar. Karena ini sangat legend bagi dan Jawa Timur pada umumnya,” tambahnya.

juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Kota yang telah memberikan sentuhan klasik di pusat kota. Karena, upaya tersebut bisa menjadi daya tarik masyarakat ke Kota dan tentu menambah daya beli masyarakat terhadap UMKM di pusat kota tersebut.

“Spotnya di sini keren. Desain gedung di sekitaran pendopo Kota sangat instagramable. Saya hadir di sekalian untuk mengeksplor keunikan arsitektur, makanan/minuman serta produk UMKM lokal,” pungkasnya. (dev/ari)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video