Bupati Pamekasan Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI
Editor: Rohman
Wartawan: Dimas MS
Selasa, 13 September 2022 20:58 WIB
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, kembali menerima penghargaan. Kali ini penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dari Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, diberikan di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggosukowati, Senin (12/9/2022) malam.
Pamekasan menjadi satu-satunya kabupaten di Madura yang mendapatkan penghargaan dari BKKBN RI karena pencapaian hasil program yang telah dirancang selama kepemimpinan Baddrut Tamam.
BACA JUGA:
Kecelakaan Tunggal di Pamekasan, 3 Wanita Dilarikan ke Rumah Sakit
Di Depan Adik, Paman dengan Tega Cabuli Anak di Bawah Umur
Tak Kunjung Perbaiki Travo yang Rusak, PLN Pamekasan Didemo Warga
Mobil Bak Terbuka Angkut Belasan Orang Terguling di Jalan Desa Tlagah Pamekasan
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, mengapresiasi kerja keras bupati dalam membangun Bumi Gerbang Salam dan mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan merupakan penilaian tim yang profesional serta independen. Menurut dia, Bupati Pamekasan termasuk pimpinan daerah yang inovatif dan kreatif.
"Saya tidak memuji, Bapak Bupati Pamekasan, sahabat saya Bapak Baddrut Tamam adalah bupati yang cerdas," ujarnya saat penyematan PIN lencana sekaligus pemberian penghargaan MKK.
Sementara itu, bupati menyebut pihaknya melakukan beberapa terobosan baru selama kepemimpinannya dengan komitmen kuat membawa Pamekasan berdaya saing dengan kabupaten/kota maju di Indonesia.
Pemkab Pasuruan, kata Tamam, merancang lima program prioritas yang telah dirasakan oleh masyarakat. Sejumlah program prioritas itu meliputi pendidikan dengan pemberian beasiswa santri, beasiswa kedokteran, fasilitasi masuk perguruan tinggi kedinasan, dan program lain yang mendorong pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) unggul di masa yang akan datang.
Kedua ekonomi, di bidang ekonomi pihaknya memiliki program sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru) dengan strategi desa tematik, pemkab mendorong anak-anak desa menemukan potensi desanya sebagai sumber ekonomi.