Gubernur Khofifah: Hadirnya Pemerintah Menunjukkan Komitmen Kuat Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Editor: Rohman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 03 Oktober 2022 14:49 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa pemerintah secara sinergis, serius, dan berkomitmen untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan Malang yang merenggut ratusan nyawa suporter Arema FC usai derbi Jatim melawan Persebaya.
Sejumlah pejabat dari pusat turun langsung ke Malang untuk memastikan investigasi tragedi Kanjuruhan segera dilakukan dengan maksimal. Mereka yang hadir yakni Menko PMK, Muhadjir Efendy; Menpora, Zainudin Amali; Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo; dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
Pesan Khofifah saat Halal Bihalal dengan 1.600 Guru se-Bakorwil Madiun
Dinobatkan sebagai Tokoh Pengembangan Industri Halal, Khofifah: Jadi Penguat dan Penyemangat
“Hadirnya pejabat pemerintah pusat penanda kuatnya komitmen melakukan investigasi hingga tuntas terkait insiden di Kanjuruhan. Pun begitu dengan pemprov, pemkab maupun pemkot, kami bersama-sama akan fokus dan memastikan bahwa pelayanan terbaik diberikan pada para korban insiden Kanjuruhan, baik yang meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan,” kata Khofifah usai meninjau Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (2/10/2022) malam.
Ia menegaskan, semua biaya perawatan korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah. Sehingga dipastikan,para korban yang tengah menjalani perawatan tidak mengalami kendala, khususnya biaya.
“Seluruh layanan kesehatan yang diberikan untuk para korban insiden Kanjuruhan, baik yang ada di rumah sakit di Kabupaten Malang, Kota Malang, RS Saiful Anwar milik Pemprov Jawa Timur, semua atas tanggungan pemerintah. Untuk RSSA misalnya menjadi tanggungan Pemprov Jatim," tuturnya.
Gubernur menyebut, Pemprov Jatim juga telah memberikan santunan takziah secara bertahap bagi korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp10 juta. Pihaknya bakal mempercepat proses penyaluran bantuan agar santunan takziyah segera diterima oleh keluarga ahli waris.
"Bagi yang meninggal dunia Pemprov telah menyampaikan bertahap secepat mungkin untuk memberikan santunan takziyah masing-masing Rp10 juta. Kalau warga Kota Malang, maka Pemkot Malang juga memberikan Rp10 juta. Kalau warga Kabupaten malang maka dari Pemkab Malang Rp10 juta dan dari Bank Jatim Rp5 juta. Dan untuk yang luka berat kami memberikan tambahan untuk keluarga sebesar Rp 5 juta," paparnya.
Lebih lanjut disampaikan gubernur perempuan pertama Jatim ini, Pemprov Jatim juga akan mengawal pengusutan tuntas terkait penyebab insiden Kanjuruhan yang dilakukan oleh jajaran terkait. Sebab insiden ini menjadi duka mendalam tak hanya bagi Jatim tapi juga duka sepak bola Indonesia.
Secara khusus Gubernur Khofifah juga mengajak masyarakat Jatim untuk melakukan salat ghaib untuk para korban yang meninggal dunia. Salat ghaib bisa dilakukan secara terkordinir oleh masing-masing elemen masyarakat untuk mendoakan agar mereka yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT
“Secara khusus saya mengajak seluruh warga Jawa Timur untuk menyempatkan salat ghaib bagi para korban insiden Kanjuruhan yang meninggal dunia. Kita doakan bersama mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tandas Khofifah.
Usai melakukan peninjauan ke Stadion Kanjuruhan Malang dan RSUD Kanjuruhan Malang, rombongan Menteri bersama dengan Kapolri dan Ketua Umum PSSI melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) di Pendopo Kabupaten Malang.