Gempa Politik Taiwan, Partai Penguasa Kalah Telak, Bakal Jatuh pada Tiongkok? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gempa Politik Taiwan, Partai Penguasa Kalah Telak, Bakal Jatuh pada Tiongkok?

Editor: MMA
Rabu, 30 November 2022 07:30 WIB

Dahlan Iskan

Kini soal sudah reda. Gerakan pro-demokrasi kalah. Gerakan itu dicoba dinaikkan di Taiwan. Tiongkok bereaksi keras. Ancaman militer Tiongkok begitu nyata. Partai Demokrat terus membawa isu itu. Sampai pun terjadi heboh kunjungan tengah malam Nancy Pelosi, ketua DPR Amerika, saat itu.

Banyak wali kota dari Partai Demokrat sudah dua periode. Di kota-kota itu calonnya baru. Mereka harus bersaing dengan calon dari Koumintang yang membawa isu sangat lokal: layanan ke masyarakat.

Koumintang pernah punya isu besar nasional: mengajukan RUU perdagangan bebas dengan Tiongkok. Isu ini tidak pernah lagi disinggung. Penolakannya terlalu besar. Saat RUU itu diajukan, suku demo yang meledak terlalu besar. Pun sampai gedung DPR Taiwan diduduki demonstran.

Menurut Koumintang, dengan perdagangan bebas itu, maka soal ketegangan dengan Tiongkok akan selesai. Tanpa saling klaim. Toh sudah seperti Kanada dengan Amerika. Atau seperti Uni Eropa. Tapi ide itu dianggap berlebihan: jalan pintas menuju penyatuan.

Sebenarnya di Pilpres tahun 2020 itu hampir pasti Han yang akan menang. Nasibnya saja yang belum ada: ada gempa politik di , guncangannya lebih keras di Taiwan.

Ke depan orang akan melihat kiprah Chiang muda sebagai wali kota Taipei. Kalau saja setahun ke depan Chiang sangat mengesankan, bisa jadi ia akan mencalonkan diri di Pilpres 2024. Maka kembali Taiwan ke tangan Koumintang.

Anak Chiang Kai-shek masih jadi presiden Taiwan: Chiang Ching-kuo. Tapi cucu Chiang Kai-shek sudah tidak mewarisi jabatan politik tertinggi lagi. Jadilah Taiwan negara non-dinasti.

Chiang Ching-kuo tidak mau mewariskan jabatan presiden ke anaknya. Ia menunjuk Lee Teng-hui menjadi presiden pertama Taiwan yang lahir di Taiwan. Lee akhirnya menyatakan pemerintahan otoriter diakhiri. Ia maju dalam pemilihan presiden pertama secara langsung: menang. Lee Teng-hui, juga dari Koumintang, dikenang sejarah sebagai bapak demokrasi Taiwan.

Barulah di zaman cicitnya ini ada keturunan Chiang Kai-shek yang masuk politik lagi. Tapi sudah bukan sebagai pewaris dinasti. harus membawa namanya sendiri. Apalagi ia cucu dari jalur istri selir. Yang karena itu ayahnya dulu tidak mau pakai marga Chiang. Baru belakangan marga itu dipakai lagi.

Tanggal 1 Desember lusa Taiwan sudah menyatakan bebas masker untuk di luar ruang. Tentu kabar ini meluas juga sampai ke daratan Tiongkok. Itu semakin membuat rakyat Tiongkok geram: sampai kapan kebijaksanaan Zero Covid dipertahankan oleh penguasa daratan. Demo pun pecah di banyak kota, termasuk Shanghai. Tapi kebijakan Zero Covid tidak berubah.

Chiang Wan-an menjadi bintang baru di Taiwan. Tanpa ada kekhawatiran membangun dinasti baru. (Dahlan Iskan).

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan meilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video