Gubernur Khofifah Ajak Nasyiatul Aisyiyah Jatim Wujudkan Pembangunan yang Berkemajuan
Editor: Siswanto
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 06 Mei 2023 21:14 WIB
Penguatan berbagai amal usaha Muhammadiyah ini, kata Khofifah, sudah memberikan penguatan dakwah melalui lisan (dakwah bil lisan), melalui perbuatan (dakwah bil hal), melalui tulisan (dakwah bil kitabah), dan melalui pendekatan ekonomi sehari-hari (dakwah bil maal).
“Pada posisi seperti ini penguatan demi penguatan lapis demi lapis organisasi otonom (ortom) di persarikatan Muhammadiyah akan menjadi bagian saling menguatkan satu dengan yang lain. Karenanya, program yang akan dikuatkan Pengurus Wilayah Nasyiatul Aisyiyah seperti stunting, ecogreen dan penguatan ekonomi menjadi bagian yang sangat penting,” ungkapnya.
“Ini adalah salah satu referensi bagaimana mendetailkan Muhammadiyah berkemajuan, Aisyiyah perempuan berkemajuan, dan Nasyiatul Aisyiyah perempuan muda berkemajuan. Tentu ortom yang lain seperti Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan seterusnya ini semua bagian dari pelapisan bagaimana satu dengan yang lain saling menguatkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa pada dasarnya KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan Kyai Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama), termasuk dengan R.A. Kartini memiliki satu guru yang sama yakni Kyai Sholeh Darat.
“Oleh karena itu dalam beberapa hal sesungguhnya sangat banyak pertemuan pikiran dan pertemuan gerakan antara NU dan Muhammadiyah. Yakni dalam posisi bagaimana sesungguhnya kita bersama-sama meningkatkan amal usaha termasuk di bidang ekonomi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Dr. Sukadiono, MM mengatakan, Nasyiatul Aisyiyah merupakan bagian dari salah satu organisasi otonom Muhammadiyah yang tentu visi misinya sesuai dengan visi besar Muhammadiyah, yaitu Islam berkemajuan.
Menurutnya ada empat indikator perempuan berkemajuan yaitu perempuan yang bertakwa, perempuan yang beriman, perempuan yang berilmu dan tentu perempuan yang selalu beramal saleh.
“Pimpinan persyarikatan berharap ada tambahan dalam upaya menjadi perempuan berkemajuan yang plus-plus. Yakni memiliki communication skill. Bagaimana perempuan berkemajuan itu bisa mempunyai kapasitas komunikasi dengan kemampuan di atas rata-rata. Sehingga bisa membangun kolaborasi, membangun jejaring dengan kemampuan komunikasi,” katanya.
“Tidak hanya itu, kader-kader Nasyiatul Aisyiyah ini harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Dan melakukan program yang bisa dikolaborasikan dengan siapa saja, baik dengan internal persyarikatan maupun dengan pemerintah termasuk Pemprov Jatim,” tandasnya. (dev/sis)