Penyebab Kerusuhan 1998 yang Tewaskan Mahasiswa Universitas Trisakti
Editor: Arief
Kamis, 08 Juni 2023 07:30 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia, terjadi karena beberapa faktor diantaranya krisis ekonomi, ketidakpuasan akan politik era itu, demonstrasi mahasiswa, diskriminasi rasial, provokasi dan penjarahan.
Pada Mei 1998 kala itu, mahasiswa di Jakarta mulai melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menentang pemerintahan Presiden Soeharto. Selain itu, situasi ekonomi yang buruk menjadi meledaknya demonstrasi.
BACA JUGA:
Begal Perempuan Sasar Driver Taksi Online di Surabaya
Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi
Info BMKG Senin 30 September: Sebagian Wilayah Jatim Hujan Ringan, Kalau Surabaya Begini
Pengeroyokan di Surabaya, Korban Dilarikan ke RSUD Dr Soetomo
Pada 12 Mei 1998, demonstrasi mahasiswa berakhir dengan bentrokan antara mahasiswa dengan pasukan keamanan. Dalam bentrokan tersebut, menyebabkan empat mahasiswa tewas dan puluhan lainnya terluka.
Selain di Jakarta, kerusuhan juga terjadi di Medan, Solo, Yogyakarta, Makassar hingga daerah-daerah lainnya.
Sehari setelah bentrokan terjadi pada 12 Mei, terjadi kerusuhan kembali dengan ditandai adanya penjarahan, pembakaran, bentrokan antar kelompok masyarakat. Hingga etnis tionghoa menjadi target utama dalam serangan tersebut. Saat itu, rumah dan pertokoan milik etnis tionghoa dijarah dan dibakar.
Empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dunia hingga akhirnya, tragedi ini disebut Tragedi Trisakti.
Demo pun berlanjut, pada 21 Mei 1998 mahasiswa di Jakarta kembali bergerak hingga terjadi bentrokan di Jembatan Semanggi. Pasukan keamanan menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi dan terdapat korban jiwa pada kejadian itu.
Simak berita selengkapnya ...