Dalami Penyebab Air yang Tercemar, Wali Kota Kediri dan ITS Lakukan Pengambilan Sampel | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dalami Penyebab Air yang Tercemar, Wali Kota Kediri dan ITS Lakukan Pengambilan Sampel

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 03 September 2023 13:58 WIB

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat mencium bau air yang diduga tercemar di Kelurahan Tempurejo. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah terus melakukan upaya untuk mencari penyebab dari air yang tercemar di RT 5 RW 2 , Kecamatan Pesantren.

Untuk itu, Sabtu (2/9/2023) kemarin Wali bersama tim dari () Surabaya mengambil sampel air.

Sampel air ini akan dilakukan uji laboratorium yang lebih lengkap dari uji sebelumnya. Di mana dalam uji laboratorium sebelumnya belum diketahui penyebab pasti dari air yang tercemar.

"Saya ditemani tim dari untuk mengambil sampel air. Ini bertujuan untuk mendalami pencemaran lingkungan yang ada di Tempurejo. Mudah-mudahan ini segera ditemukan sumber pencemarannya," ujarnya.

Menurutnya, dalam uji yang dilakukan laboratorium nanti akan diketahui kandungan apa saja yang ada dalam air tersebut. Di mana warga mengeluhkan air di rumahnya berbau dan licin. Hasil sementara dari laboratorium daerah, air ini tidak masalah namun ada bau.

"Makanya ini kita uji lagi secara detail agar kita benar-benar tahu. Warga juga diimbau untuk tidak menggunakan air tersebut. Air diisi oleh DLHKP pada pagi dan sore di tandon yang ada di depan rumah warga, serta ada air dari PDAM. Jadi distribusi airnya tetap lancar," ungkapnya.

Abu Bakar menjelaskan Pemerintah akan menunggu hasil pendalaman dari untuk mengambil langkah selanjutnya. Ia juga memastikan Pemerintah akan melakukan pemulihan pada daerah yang tercemar seperti sedia kala.

"Tadi saya ngobrol dengan beberapa warga dan sudah saya jelaskan. Kami minta warga untuk menunggu hasil pastinya," jelasnya.

Turut hadir, Sekretaris DLHKP Rony Yusianto, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Lurah Tempurejo Oryza Mahendrajaya, dan tokoh masyarakat setempat. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video