Resign dari Buruh Pabrik Sepatu, Wiliyah Wijiastutik Sukses dengan Kripik Pisang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Resign dari Buruh Pabrik Sepatu, Wiliyah Wijiastutik Sukses dengan Kripik Pisang

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Kamis, 07 September 2023 21:51 WIB

Wiliyah Wijiastutik saat mengenalkan produknya ke pelanggan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Terpaksa keluar dari tempatnya bekerja di pabrik sepatu akibat sepi order saat Covid-19, Wiliyah Wijiastutik, ibu rumah tangga di Dusun Tundunan, Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, , kini sukses dengan membuka usaha kripik pisang. Produknya kini sudah mengisi etalase hampir semua toko oleh-oleh di dan Surabaya hingga membidik pasar ekspor di beberapa negara.

Perempuan 40 tahun ini membuka usaha kripik pisang di rumahnya dengan beberapa olahan kripik seperti kripik bothe, kripik gadung, dan kripik pisang berbagai rasa menjadi produk andalannya. Setiap hari, ibu 2 anak itu disibukkan dengan mengolah pisang jenis raja nangka yang didatangkan dari luar daerah seperti Lamongan, Bojonegoro, Tuban hingga Jawa Tengah. 

Dibantu oleh 6 karyawan yang semuanya ibu-ibu tetangga sekitar, Wiliyah mengolah pisang mulai dari mengupas, mencuci hingga menggoreng pisang.

“Saya terpaksa keluar dari buruh pabrik sepatu karena pabrik sepi order, akhirnya saya mencoba membuat kripik pisang ini. Dan alhamdulilah sekarang produk saya banyak diminati orang,” ujarnya saat ditemui, Kamis (7/9/2023).

Awalnya, produk kripik pisang dijual secara ekonomis di warung-warung dengan harga Rp1.000,00. per plastik. Namun, sekarang produknya dijual dengan kemasan pouch yang menarik dengan merek Visang dan dibanderol dengan harga Rp15 ribu. 

“Sejak tahun 2021 dulu kripik pisang saya beri merek Visang dan kini sudah dijual di toko oleh-oleh di hingga Surabaya,” tuturnya.

Dengan kemasan yang menarik, kripik pisangnya berhasil menarik minat pengusaha asal Malaysia dan membawa produknya untuk dipasarkan di Malaysia. 

“Besok minggu tanggal 10 September saya diberangkatkan ke Malaysia untuk menjadi moderator pengolahan kripik pisang, sekaligus membawa misi dagang ke Malaysia,” kata Wiliyah dengan perasaan bangga.

Selain dipasarkan secara online, hampir setiap hari ada konsumen yang datang langsung ke rumah untuk membeli kripik pisang maupun kripik yang lain untuk dijual kembali atau untuk dimakan sendiri dengan keluarga. Seperti Emil Muchtar Efendi yang memesan 100 pouch kripik pisang untuk buah tangan pada acara di tempat kerjanya. 

Menurut Emil, selain rasanya enak dan gak serik, kripik pisang ini kemasan nya menarik sehingga layak untuk dijadikan oleh-oleh tamu undangan. 

“Kebetulan di tempat kerja akan ada acara jadi saya memesan 100 kantung kripik pisang buat oleh-oleh,” ucapnya.

Namun akhir-akhir ini terdapat sedikit kendala di bahan baku pisang raja Nangka. Di beberapa daerah pemasok, pisang jenis ini sulit didapat karena kekeringan sehingga pasokan pisang raja nangka agak terhambat. 

Wiliyah terpaksa mencarinya hingga ke Lumajang hingga ke Jawa Tengah karena dirinya tidak mau bahan baku kripik pisangnya diganti dengan pisang jenis lain. Saat ini, Wiliyah mendapatkan omzet bulanan yang lumayan hingga bisa membantu penghasilan suami yang bekerja di proyek serta membantu tetangga yang menjadi karyawannya dari produk Visang.

“Alhamdulilah kalau sekitar Rp7-8 juta dapat per bulannya,” kata Wiliyah. (cat/mar) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video