Cegah ASN Jatim Korup, Gubernur Khofifah Gandeng ACFE | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Cegah ASN Jatim Korup, Gubernur Khofifah Gandeng ACFE

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 14 September 2023 21:26 WIB

Gubernur Khofifah saat menghadrii National Anti Fraud Conference di Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur mengajak Association of Certified Fraud Eximiners (ACFE) Indonesia Chapter untuk berkolaborasi dalam upaya menghindarkan di Jawa TImur dari perilaku fraud (kecurangan).

Salah satu bentuknya, mantan Menteri Sosial itu akan secara khusus mengundang ACFE untuk menjadi narasumber khusus dalam program Belajar. Dengan demikian, diharapkan para speaker ACFE bisa berbagi materi tentang perilaku fraud.

"Sebagai asosiasi yang menyediakan pendidikan dan pelatihan anti-fraud, kami ingin berkolaborasi agar ke depan ACFE bisa turut serta menjadi narasumber dalam program Belajar untuk menghindarkan di Jatim dari perilaku fraud," kata usai kegiatan National Anti Fraud Conference (NAFC) di Surabaya, Kamis (14/9/2023).

Tak hanya itu, ajakan tersebut juga dikatakannya sebagai wujud sinergi dan kolaborasi yang solid dari para stakeholders. Utamanya, dalam menguatkan pencegahan fraud dan pendeteksian melalui rancangan internal control dan implementasi fraud control yang memadai.

"Momentum ini dapat menjadi building blocks untuk menanggulangi korupsi secara holistik, komprehensif, sinergis dan kolaboratif sebagaimana tema konferensi kali ini yang mengambil motto dari pemerintah daerah Jawa Timur 'Jer Basuki Mawa Beya' (tidak akan pernah ada keberhasilan tanpa pengorbanan)," urai .

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ACFE sangat tepat menjadi narasumber program Belajar sehingga juga akan mendapat ilmu mengenai pengembangan kompetensi pegawai di lingkungan pemerintah.

"Dengan adanya wacana ini, saya berharap memperbarui terus-menerus pemahamannya mengenai perkembangan potensi fraud . Termasuk upaya pendeteksian dan pembuktian memahami motif dan tindakan yang kian canggih," tuturnya.

turut menjelaskan, telah melakukan beberapa langkah pencegahan pemberantasan korupsi. Salah satunya, dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan pencegahan korupsi bersama Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Komisi pemberantasan korupsi (KPK).

"Selain itu, kami ikut serta dalam kegiatan survei penilaian integritas yang bertujuan melakukan Pemetaan terhadap potensi area korupsi dengan melibatkan responden internal. Mulai , non , pengguna layanan publik, serta stakeholder seperti BPK BPKP, APH, Lembaga legislatif, DPRD, pengusaha, advokat, jurnalis, advisor lembaga donor dan NGO anti korupsi," paparnya.

Ajakan tersebut, kata , juga mendukung Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 74 tahun 2022 tentang rencana pengendalian kecurangan di lingkungan Pemprov Jawa Timur.

"Diperlukan pengendalian atas tindakan kecurangan yang berindikasi pada tindak pidana korupsi untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik," ucapnya.

berharap, ajakan tersebut segera terlaksana sehingga seluruh komponen di lingkungan Pemprov Jawa Timur mampu meningkatkan integritas. Sekaligus bisa menguatkan sistem pengendalian internal di lingkungan Pemprov Jawa Timur.

Karena menurutnya sudah saatnya semua elemen turut berjuang dalam pemberantasan korupsi dan perilaku kecurangan di semua lini utamanya pemerintah.

"Saya berharap ajakan tersebut segera terlaksana sehingga aturan dan action di lapangan berjalan seiring seirama demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan sehat," pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur turut menerima token apresiasi dari Presiden ACFE Hery Subowo atas dukungan penyelenggaraan acara National Anti Fraud Conference (NAFC).

Di sisi lain, Presiden ACFE Hery Subowo menambahkan, strategi pengendalian fraud dapat dilakukan melalui tiga hal, yakni transformasi nilai, implementasi nilai, dan internalisasi. Sedangkan empat pilar pengendalian fraud antara lain, pencegahan, deteksi, investigasi, dan tindak lanjut.

"Fraud adalah masalah manusianya, bukan soal prosedur, kebijakan, atau pengendalian internal," ungkapnya. (dev/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video