Wali Kota Kediri Bangga, Tutor Program English Massive Jadi Asisten Dosen di Amerika | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Wali Kota Kediri Bangga, Tutor Program English Massive Jadi Asisten Dosen di Amerika

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 01 November 2023 19:22 WIB

Alfin, salah satu tutor program English Massive yang menjadi teaching assistant di University of Wisconsin-Madison. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Abdullah Abu Bakar merasa bangga lantaran salah satu tutor program menjadi asisten dosen atau teaching assistant di University of Wisconsin-Madison, . Menurut dia, program tersebut memberikan banyak manfaat dan sangat bagus.

"Program ini memang kami desain dengan baik agar memberikan banyak manfaat. Harapannya masyarakat kita bisa mahir berbahasa inggris karena tutornya pun juga keren-keren," ujarnya, Rabu (2/11/2023).

Tutor program yang dimaksud wali kota ialah Alfin, perempuan yang lolos dalam program Fulbright FLTA (Foreign Language Teaching Assistant). Dia telah bergabung menjadi tutor sejak September 2019.

Alfin mengaku 'iseng' mendaftar program itu karena memiliki sertifikat TOEFL yang menurutnya sayang kalau tidak digunakan. Alhasil, ia meminta rekomendasi dari supervisor di dan dosen pembimbing di kampus. 

Lalu, Alfin melengkapi syarat dengan mengisi formulir pendaftaran, menulis essay, dan melengkapi berkas. Kemudian tahap yang harus dilewati adalah tes interview, tes TOEFL iBT, dan mentoring untuk memperbaiki essay. Setelah satu tahun berlalu, ia mendapatkan kabar bisa meranking universitas yang akan menjadi tempatnya bekerja.

"Sebulan setelahnya saya mendapatkan kabar bahwa saya diterima di University of Wisconsin-Madison dan disuruh untuk melengkapi tes kesehatan, mengumpulkan berkas lagi, dan melakukan interview untuk mendapatkan VISA USA. Sungguh perjalanan yang panjang kalau dipikir-pikir," paparnya.

Alfin menceritakan kehidupan selama di sangat menyenangkan dan teratur. Ia bisa merasakan bahwa pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat seimbang di sana, seperti tentang pendidikan. 

Di kampus, mahasiswa sangat mengerti akan tanggung jawabnya dan selalu datang tepat waktu. Menurut dia, mahasiswa di sana selalu mengerjakan tugas sebelum dan sesudah kelas dengan baik karena sistem penilaian sangat transparan dan logis. 

Apabila tidak mengerjakan tugas, otomatis tidak akan mendapatkan nilai. Namun, pada saat akhir pekan waktunya digunakan untuk hal lain, sehingga mereka mempunyai waktu untuk bersenang-senang tanpa memikirkan tugas sama sekali.

"Di sini juga banyak hal yang dieksplore khususnya di Wisconsin-Madison. Ada banyak museum yang bisa dikunjungi, danau, cafe, dan tempat-tempat rekreasi lain. Saya sempat mencoba untuk naik kayak di Mirror Lake dan mendaki di rute pendakian di Devil’s Lake, Wisconsin," ungkapnya.

Untuk perbedaan dengan di Kediri, Alfin mengungkapkan banyak sekali. Di antaranya budaya, cuaca, makanan dan karakter orang-orang yang ada di sini. Namun, ia bertemu dengan orang-orang yang ramah dan baik sekali di Madison.

Di daerah kampus juga ada banyak sekali orang dari berbagai background etnis dan agama yang saling menghormati. Di sana juga banyak sekali makanan enak yang berasal dari Asia.

"Saya mendapatkan kontrak selama satu tahun akademik atau dua semester di sini. Setelah program ini mungkin saya akan istirahat sebentar dan mencoba challenge lain. Namun saya belum punya rencana yang pasti tentang hal itu," katanya.

Alfin juga menceritakan awal ketertarikan dengan program . Menurutnya program tersebut memiliki visi dan misi yang keren. 

Walaupun program ini gratis, namun memiliki banyak keunggulan. Seperti silabus yang disesuaikan dengan standar CEFR, tutor yang berkualitas, kegiatan belajar mengajar yang fun dan flexible, serta program-program di luar kelas yang bisa diikuti seperti english call, MLP (meet, learn & play), dan (competition in ).

Di , Alfin bertugas sebagai call operator di , sebelum akhirnya juga merangkap menjadi tutor di November 2020.

"Banyak sekali pengalaman menarik yang saya dapatkan selama menjadi tutor di . Saya mendapatkan banyak sekali pelajaran baru yang tidak akan saya dapatkan apabila saya mengajar di sekolah formal. Selama di saya mendapat banyak soft skill dan social skill yang berguna menjadi bekal saya di USA," pungkasnya. (uji/rev) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video