Kemiskinan Ekstrem Jatim Turun 1.480.140 Jiwa Selama Tiga Tahun Terakhir | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kemiskinan Ekstrem Jatim Turun 1.480.140 Jiwa Selama Tiga Tahun Terakhir

Editor: Sigit Endra
Wartawan: Devi Fitri
Senin, 13 November 2023 12:39 WIB

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Jawa Timur sukses menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan sebesar 1.480.140 jiwa atau 3,58 persen selama 3 tahun terakhir mulai 2020-2023.

Kemiskinan ekstrem di Jawa Timur turun drastis menjadi 0,82% atau setara 331.980 jiwa pada Maret 2023 dari sebelumnya 4,4% atau 1.812.210 jiwa pada 2020 sehingga Jatim menerima Penghargaan Insentif Fiskal.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023..

Atas diterimanya penghargaan di Istana Wapres Jakarta, Kamis (9/11) ini, mantan Menteri Sosial RI menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya pada seluruh pihak yang berkontribusi dalam upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur.

"Alhamdulillah kita mendapatkan insentif fiskal Rp6,215 miliar. Insentif ini akan kita gunakan untuk program yang langsung diterima oleh masyarakat miskin. Misalnya padat karya tunai, pengadaan air bersih di desa rawan kekeringan, pasar murah untuk menekan inflasi, bantuan langsung tunai untuk penyandang disabilitas dan bantuan permakanan bagi PMKS di Panti Sosial," ujar Gubernur Khofifah, Minggu (12/11/2023).

"Capaian ini berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja Ikhlas kita semua sehingga Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0,82%, optimis Jatim bangkit, terus melaju menuju kemiskinan ekstrem 0% di akhir 2024," tambahnya.

Selain banyak program yang dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan agar berjalan efektif, turunnya angka kemiskinan di Jawa Timur menurut Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga dipengaruhi berbagai faktor.

Seperti perkembangan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2023 (Q to Q) berhasil tumbuh sebesar 1,79 persen di atas nasional dan tertinggi se-Pulau Jawa. Selanjutnya juga pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2023 sebesar 4,88%, turun 0,61 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 yang tembus 5,49 persen.

Sejauh ini juga menginisiasi penghapusan kemiskinan ekstrem melalui bantuan sosial (bansos) bagi 22.186 keluarga miskin ekstrem di 15 kota/kabupaten, masing-masing keluarga mendapatkan bantuan Rp1,5 juta yang digunakan untuk modal usaha.

Selain itu, pemprov juga menginisiasi Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sejak 2019 sampai 2023 telah dilaksanakan renovasi terhadap 33.745 unit rumah dengan nilai total anggaran sebesar Rp402 miliar bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V , serta adanya Program Elektrifikasi atau penyambungan listrik bagi 16.780 rumah tangga miskin (2019-2023).

Penurunan angka kemiskinan di Jatim juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin lewat kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM.

"Beberapa program tersebut diantaranya Prokesra dengan plafon maksimal Rp50 juta per debitur, telah terealisasi pinjaman murah bagi 8.941 Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan subsidi bunga, Sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 persen per tahun dengan jangka kredit maksimal 36 bulan," jelas Gubernur Khofifah.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video