Dua Matahari Muncul di Langit Sumatera Barat, Ini Kata BMKG | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dua Matahari Muncul di Langit Sumatera Barat, Ini Kata BMKG

Editor: Arief
Jumat, 23 Februari 2024 21:48 WIB

Tangkapan layar dari sosial media @ombak_ebay_mentawai yang menunjukkan dua matahari berada di Sumatera Barat, Kamis (22/2/2024).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sosial media dihebohkan adanya fenomena munculnya dua matahari di langit kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Dari video yang beredar melalui instagram @ombak_ebay_mentawai tersebut dengan narasi “Mataharinya ada Dua.. Tanda-tanda..” yang diposting pada Kamis, (22/2/2024) itu, terlihat dua matahari yang saling muncul berhadapan.

Selain itu, dua matahari yang berada di atas langit, terlihat cukup terang.

Kepala Stasiun Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, fenomena alam seperti itu dinamakan optikal atmosfer. Dimana terdapat dua jenis, diantara Halo Matahari dan .

Menurutnya, Halo matahari terlihat seperti pelangi yang mengitari seperti efek pelangi. Efek tersebut muncul karena adanya hujan tipis di atasnya.

Sementara, sundog muncul karena adanya pencerminan dari matahari akibat awan tinggi yang kemudian memantulkan sinar matahari.

"Seolah-olah sundog ini terlihat seperti ada dua matahari, tetapi yang sebenarnya hanyalah sebuah pantulan dari efek optikal atmosfer yang terjadi. Matahari itu tetap satu," tuturnya, mengutip merdeka.com, Jumat, (23/2/2024).

"Bahkan fenomena sundog ini juga bisa terlihat seperti ada tujuh matahari di langit, hal itu biasanya terjadi di negara yang wilayahnya berada berada di dekat kutub," tuturnya.

Fenomena tersebut disebut , dimana kejadian pada kejadian itu, matahari akan terlihat lebih dari satu.

Ia menambahkan, adalah fenomena alam yang bisa terjadi kapanpun.

"Berkemungkinan berapa kali terjadi dalam satu tahun tidak bisa diprediksi," tuturnya.

Fenomena ini sebuah keberuntungan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melihatnya.

"Bagi kita yang melihatnya ini adalah sebuah keberuntungan karena fenomena seperti ini jarang terjadi di daerah yang terletak di garis khatulistiwa," ungkapnya.

"Penampakan seperti ini juga tidak ada kaitannya dengan perubahan cuaca," tutupnya. (rif)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video