TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Warga Bawean, Pj Gubernur Jatim Pastikan 2 Hal ini
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 30 Maret 2024 18:11 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, menggelar bakti sosial dan bakti kesehatan untuk warga korban gempa di Pulau Bawean, Gresik, Sabtu (30/3/2024).
Dalam kegiatan itu, TNI AL secara khusus menggelar berbagai layanan kesehatan gratis untuk warga masyarakat Bawean sekaligus juga menggelar layanan trauma healing khusus untuk anak-anak.
BACA JUGA:
Jelang Hari Jadi Provinsi Jatim, Pj Gubernur Adhy Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Proklamator RI
Adhy Karyono Resmikan Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jawa Timur
Adhy Karyono Optimistis Jatim Fest 2024 Jadi Katalisator Pertumbuhan UMKM
Jelang HUT Ke-79 Jawa Timur, Adhy Karyono Ziarah dan Tabur Bunga ke Makam Gubernur Soerjo
Di kesempatan ini, KSAL juga menyerahkan bantuan berupa bahan pangan, selimut, pakaian dan lain sebagainya sebanyak 11 truk yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banten 516 dari Lantamal V Surabaya menuju Bawean.
Tidak hanya itu dalam kesempatan ini BPBD Jatim menyerahkan bantuan logistik berupa 100 dus air mineral dan 3.500 terpal dalam kapal tersebut. Serta juga dilakukan penyerahan bantuan dari sejumlah stakeholder Jatim seperti Polda Jatim, BNPB, Lantamal V, dan beberapa perusahaan.
Pj Gubernur Jatim mengatakan, upaya penanganan gempa di Pulau Bawean baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi, Pusat, dan stakeholder terkait telah berjalan maksimal. Pemprov Jatim selalu memastikan ketercukupan kebutuhan logistik, hingga bantuan psikososial untuk para korban gempa yang saat ini masih banyak yang mengungsi.
“Tanggal 25 Maret 2024 kemarin kami sudah mengirimkan bantuan logistik seperti beras, nasi siap saji, mie instan, minyak goreng, makanan bayi, tenda, terpal, kasur lipat, dan lain sebagainya. Selain itu kami juga sudah menerjunkan relawan Jatim Social Care dan Tagana untuk memberikan dukungan psikososial berupa trauma healing,” ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim, saat ini terdapat total 10.485 anak-anak, 18.599 dewasa, dan 5.065 lansia di Pulau Bawean yang harus mengungsi akibat gempa.
Hal ini dikarenakan gempa yang terjadi pada Jumat (22/3) lalu masih terus diikuti gempa susulan (aftershock). Hingga Sabtu (30/3) pada pukul 12.00 WIB tercatat terjadi 387 kali gempa susulan.
“Saya rasa semua bantuan sudah pada datang, semua kebutuhan logistik, peralatan tidur sebagian sudah datang. Sekarang yang paling utama adalah rumah-rumah yang rusak, fasilitas umum yang rusak, itu harus diperbaiki karena layanan publik harus berjalan,” ujarnya.