Idul Adha Kian Dekat, Perajin Tusuk Sate Tradisonal Kebanjiran Order
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Suwandi
Minggu, 02 Juni 2024 20:36 WIB
"Ya tidak bisa buat banyak karena manual dan tidak secepat menggunakan mesin. Apalagi prosesnya agak lama karena butuh ketelatenan," timpalnya.
Raminah menceritakan, guna mengahasilkan tusuk sate, bambu harus dipotong kecil dengan menggunakan gergaji. Setelah itu dipotong lagi menjadi lebih kecil menggunakan parang atau pisau.
Selanjutnya, bambu yang dipotong-potong kecil itu diperhalus serta diruncingkan di salah satu ujungnya menggunakan pisau.
"Untuk harga jual satu ikat tusuk sate sebesar Rp1.200 hingga Rp2.000," ucap Raminah.
Diketahui, Dusun Dukuhan biasa disebut kampung tusuk sate. Ada puluhan kepala keluarga yang memproduksi tusuk sate dengan cara tradisional. Tentu karena yang memproduksi para ibu-ibu rumah tangga, maka uang yang didapat menambah pemasukannya sebagai IRT. (wan/rev)