Ide Luhut soal Family Office, Bagaimana Efeknya Jika Diterapkan di Madura?
Editor: Novandryo
Kamis, 04 Juli 2024 13:54 WIB
BANGSAONLINE.com - Ide family office terkait investasi dalam negeri yang diusulkan Menkomarves Luhut Binsar menuai pro dan kontra. Meskipun ide ini disambut baik oleh Presiden Jokowi.
Family office atau kantor keluarga adalah firma penasihat manajemen kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi.
BACA JUGA:
Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
Billboard Paslon Moh Baqir-Taufadi Bertebaran Jelang Pilkada Pamekasan 2024
Deklarasikan Dukungan, Santri dan Kiai ‘Aspek’ Madura Pastikan Khofifah-Emil Tak Tertandingi
Wakil Rektor III Surokim Memotivasi Maba UTM agar Miliki Resiliansi yang Tinggi demi Kesuksesan
Yang harus diketahui, satu family office mengelola kekayaan satu individu atau keluarga.
Saat ini, Singapura saja memiliki 15.500 family office. Namun, Indonesia tidak punya satu pun.
Oleh karena itu, menurut Luhut, family office perlu dibentuk mengingat tingginya permintaan.
Diketahui, Luhut menyebut dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI beberapa waktu lalu, jika Indonesia membentuk family office maka negara bisa meraup dana hingga US$ 200 juta atau setara dengan Rp 3,2 triliun.
Santer dibicangkan, jika family office rencananya akan diterapkan di Bali.
Bukan tanpa alasan. Karena Bali merupakan destinasi wisata unggulan Indonesia. Banyak dilirik oleh investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Apakah Family Office bisa diterapkan di Madura?
Meskipun wacana penerapan family office ini masih di Bali, akan tetapi semua wilayah di Indonesia juga harus bersiap dengan hal ini.
Apalagi di setiap daerah pasti ada orang kaya yang memenuhi syarat untuk masuk dalam Family Office dengan kekayaan yang mencapai ratusan juta bahkan triliunan rupiah.
Pengamat ekonomi Madura, Dr. Jakfar Sadik mengatakan dengan adanya family office di Madura memiliki beberapa manfaat.
“Keluarga kaya yang tertarik investasi di Indonesia, atau sebaliknya. Nah, presiden mencoba untuk menarik orang Indonesia investasi di Indonesia sendiri dan orang kaya di dunia juga minat untuk investasi di indonesi. Dan ini masih diuji bobakan di Bali. Karena konsepnya, orang asing itu berinvestasi sambil berwisata,”kata Jakfar melansir RRI, Kamis (4/7/2024).