Siap-Siap! Jawa Timur Bakal Kembali Dilanda Fenomena Bediding, Begini Prosesnya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Siap-Siap! Jawa Timur Bakal Kembali Dilanda Fenomena Bediding, Begini Rasanya

Editor: Novandryo
Jumat, 05 Juli 2024 17:26 WIB

BMKG Juanda

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sudah seperti jadi tradisi tahunan. Di Indonesia termasuk merasakan fenomena bediding di tengah musim kemarau.

Bediding dalam bahasa Jawa bedhidhing, adalah istilah untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok khususnya di awal musim kemarau. 

Suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat.

Melansir , fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September). 

Fenomena ini menghadirkan suhu dingin yang tidak biasa, bahkan terasa lebih dingin dibandingkan saat . Fenomena ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

Posisi Matahari: Pada periode tersebut, posisi matahari berada di titik terjauh di sebelah utara garis khatulistiwa. 

Hal ini menyebabkan belahan bumi selatan, termasuk Indonesia, menerima paparan sinar matahari yang lebih sedikit, sehingga suhu menjadi lebih dingin.

Angin Muson Australia: Australia yang kering dan dingin bertiup ke wilayah Indonesia, membawa massa udara dingin yang menurunkan suhu.

Perubahan Tekanan Udara: Perbedaan tekanan udara antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik menyebabkan pergerakan massa udara dingin ke daratan, sehingga suhu di daratan menjadi lebih rendah.

Untuk mengantisipasi dampak fenomena bediding, masyarakat diimbau untuk:

Menjaga Kesehatan: Dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, dan istirahat yang cukup.

Memakai Pakaian Hangat: Seperti jaket, syal, dan topi, untuk melindungi diri dari suhu dingin.

Meningkatkan Kewaspadaan: Terutama terhadap potensi kecelakaan lalu lintas akibat kabut yang sering terjadi di pagi hari.

Fenomena bediding merupakan fenomena alam yang wajar terjadi dan akan kembali normal seiring dengan pergerakan musim. (van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video