Proyek Pasar dari Pusat di Sampang Retak-Retak, Lasbandra Desak APH Turun Tangan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Proyek Pasar dari Pusat di Sampang Retak-Retak, Lasbandra Desak APH Turun Tangan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Mutammim
Selasa, 23 Juli 2024 20:59 WIB

Kondisi bangunan pasar di Desa Banyumas yang retak-retak.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pengerjaan proyek Pasar , Kecamatan Sampang, yang dibiayai dari dana bantuan keuangan (BK) pemerintah pusat sebesar Rp300 juta, menuai kegaduhan dari masyarakat setempat setelah disorot oleh beberapa media.

Pembangunan pasar tersebut baru selesai pada Desember 2023 lalu. Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun pedagang yang terlihat menempati beberapa kios yang sudah disiapkan.

Proyek yang menelan anggaran ratusan juta itu diduga dikerjakan tidak sesuai bestek. Beberapa warga mendatangi lokasi pembangunan untuk mengecek beberapa obyek setelah disorot oleh media sembari merekam dan memviralkannya.

Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 47 detik tersebut, terdengar umpatan dengan kata-kata kotor lantaran kondisi bangunan pasar yang sudah rusak.

Kerusakan itu di antaranya retak-retak pada bagian dinding dan keramik. Terkait keramik, keretakan diduga akibat kurangnya pemadatan urukan sebelum dilakukan pemasangan.

"Masalah taeh riyah se e parammih (masalah tahi ini yang dibikin ramai)," ucap pria dalam video.

Kemudian terdengar suara perekam video yang diduga Rolis Sanjaya. "Ariyah polan se retak, ragara urugeh korang serammah (ini yang retak gara-gara urukannya kurang siram)," ujar pria di balik kamera.

Rolis Sanjaya mengatakan, jika permasalahan itu sebenarnya ditujukan untuk menjelekkan oleh lawan politik menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).

Menurutnya, secara konstruksi, kualitas bangunan Pasar sudah sesuai.

Sebelumnya, Imam Syafi’ih, staf Dinas Pendidikan Bidang PNFI yang diperbantukan sebagai Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Banyumas membenarkan kondisi pasar yang rusak tersebut.

"Iya benar, Mas. Kemarin sudah memberi tahu kepada pekerja terkait kondisi tersebut dan mengapa waktu nguruk kok tidak disiram,” ujarnya di salah satu media online.

Sementara Sekjen Lasbandra, Achmad Rifa'i, menilai proyek pembangunan pasar tersebut hanyalah program akal-akalan. Pasalnya, pasca dikerjakan hingga saat ini belum ada pedagang yang menempati.

"Itu bukan hanya terletak pada bobroknya bangunan, tak kalah pentingnya hingga saat ini pasar itu belum digunakan, dan terlihat seperti layaknya monumen pasar desa," cetusnya, Selasa (23/7/2024).

Menurutnya, permasalahan yang muncul di bisa jadi hanya untuk pengalihan isu semata. Terbukti, beberapa hari sebelumnya Rolis sempat berkoar-koar akan melakukan aksi perang jika pj. kades di desanya diganti.

"Saya menilai jika statement mau perang itu hanya untuk menutupi kebobrokan pembangunan yang ada di , publik bisa menilai sendiri. Ini hanya dari pembangunan pasar dan taman desa menghabiskan anggaran ratusan juta, tapi masih minim manfaat, belum lagi yang lain," jelasnya.

Oleh karena itu, Rifa’i meminta kepada pihak aparat penegak hukum (APH) di Kabupaten Sampang untuk turun tangan memastikan berbagai indikasi penyimpangan di proyek pembangunan pasar.

"Kami meminta kepada pihak APH untuk bertindak cepat terkait kegaduhan di , memeriksa semua pihak yang terlibat, khususnya pj. desanya," tandasnya. (tam/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video