Berkeluh Kesah Penghasilan Tetap, PPDI Berharap Gus Barra Jadi Bupati Mojokerto
Editor: Tim
Sabtu, 27 Juli 2024 08:49 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Mojokerto menyamapaikan keluh kesal soal penghasilan mereka. Menurut mereka, selain tak sesuai dengan kerja keras mereka juga pencairannya sering terlambat. Mereka berharap Dr Muhammad Al Barra (Gus Barra) menjadi Bupati Mojokerto sehingga bisa membantu untuk menaikkan kesejahteraan mereka..
Harapan itu disampaikan dalam rapat koordinasi di Aula Pascasarjana Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (26/4/2024)
BACA JUGA:
Gus Barra Mau Kembalikan Kejayaan Sepak Bola Mojokerto, Lapangan Gajah Mada Perlu Perbaikan
Hadiri Acara Kiai Asep Groundbreaking Auditorium UAC, Kiai Chusain Ilyas Berdoa dan Letakkan 5 Batu
PAN Resmi Serahkan Rekom ke Barra-Rizal, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem segera Menyusul
Kiai Asep Bagikan 250 Bola Gratis, Klub-Klub Sepak Bola Yel-Yel Gus Barra Bupati Mojokerto
Ratusan perangkat desa itu bahkan siap all out mendukung cabup-cawabup Barra-Rizal dengan akronim Mubarok dalam Pilbup Mojokerto yang akan berlangsung pada 27 Nopember 2024 mendatang. Mereka bahkan siap menyumbangkan 100 ribu suara untuk kemenangan Barra-Rizal.
“Ayo tegak lurus. Ojo tolah-toleh. Kalau untuk Jawa Timur kita tegak lurus untuk Bunda (Khofifah), kalau untuk Mojokerto kita tegak lurus untuk Gus Barra,” tegas Ketua PPDI Jawa Timur H. Sutoyo Muslih dalam rapat koordinasi di Aula Pascasarjana Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (26/4/2024).
Ia menginginkan PPDI di Mojokerto sama dengan PPDI tingkat provinsi. Yaitu mendapat honorarium.
"Hasil perjuangan kami ke Gubernur Jatim berhasil menjadikan Jatim satu-satunya pemerintah provinsi yang berani mengeluarkan honorarium untuk perangkat desa se-Jawa Timur," tegas Sutoyo Muslih.
Hadir dalam acara itu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, ayahanda Gus Barra yang juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto. Selain Kiai Asep juga hadir Achmady, ayahanda Muhammad Rizal Oktavian yang pernah menjabat bupati Mojokerto.
Sutoyo Muslih bahkan minta ada kesepakatan pakta integritas agar dukungan terhadap Gus Barra-Rizal lebih terjamin. Menurut dia, dengan pakta integritas, maka Siltap (Penghasilan Tetap) untuk perangkat desa juga aman.
Para perangkat desa yang tergabung dalam PPDI saat mengikuti rapat koordinasi di Aula Pascasarjana Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (26/4/2024). Foto: bangsaonline
Masalah Siltap memang menjadi problem perangkat desa selama ini. Bukan saja soal nilai Siltap yang kecil tapi juga cairnya sering terlambat. Tak aneh, jika dalam rakor PPDI itu masalah Siltap menjadi keluh kesah para perangkat desa. Apalagi untuk tahun ini di Mojokerto belum turun.
“Saya sering dijawel Pak Heru. Mojokerto tahun ini belum cair. Mohon dikawal Gus,” kata Sutoyo Muslih kepada Gus Barra yang kini menjabat wakil bupati Mojokerto. Yang dimaksud Pak Heru adalah Heru Mulyono, Ketua PPDI Mojokerto Heru Mulyono.
Padahal kerja perangkat desa sangat berat. Karena perangkat desa harus menyelesaikan semua persoalan di tingkat desa. Siang-malam. Tak kenal waktu.
“Di tengah malam (pintu) diketuk orang,” kata Heru Mulyono.
Karena itu, baik Sutoyo maupun Heru Mulyono kompak dukung Bara-Rizal. Heru Mulyono minta semua perangkat desa se-Kabupaten Mojokerto mendukung Gus Barra. Alasannya, jika Gus Barra terpilih jadi bupati Mojokerto mudah sekali untuk diajak komunikasi.
“Jadi kita tak perlu demo,” kata Heru Mulyono saat memberikan sambutan.
Perangkat desa di Mojokerto mencapai 3.300 orang. Mereka mengaku dihalang-halang mendukung Gus Barra.