Respons Hotib Marzuki soal Polemik PKB-PBNU | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Respons Hotib Marzuki soal Polemik PKB-PBNU

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Subaidah
Senin, 19 Agustus 2024 17:10 WIB

Politkus PKB dan Wakil ketua DPRD Bangkalan, Hotib Marzuki.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Wakil ketua DPRD Bangkalan, Hotib Marzuki, menanggapi polemik antara dan saat ini. Menurut dia, gencarnya hantaman kepada sudah mulai berimbas kepada ulama sepuh dan .

Kegelisahan para ulama itu disampaikan oleh Kiai Kharismatik, di antaranya KH. Mustofa Bisri, KH. Sukron Makmun, dan tak terkecuali KH. Ma'ruf Amin, yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI.

Disampaikan olehnya, banyak kalangan menilai hantaman kepada adalah keinginan sahwat politik dari Gus Yahya dan Gus Ipul untuk menahkodai ke depannya, mengingat saat ini sudah menjadi partai menengah ke atas seiring dengan naiknya suara pada Pemilu 2024.

Seruan ulama sepuh agar berdamai dengan tidak diindahkan oleh Gus Yahya. Pihak terkait malah membuat acara tandingan dengan mengadakan apel kesetiaan 100 ribu kader Ansor, dan Pagar Nusa yang informasinya juga diadakan di Bali saat pelaksanaan Muktamar pada 24 Agustus mendatang.

“Pertanyaannya, apa urgensi apel kesetiaan diletakkan di Bali? Jangan jangan apel kesetiaan itu akan diganti nama dengan muktamar juga sebagai muktamar tandingan di Bali. Wallahu a'lam,” ucapnya.

Kemudian, ia melanjutkan selain apel kesetiaan Ansor dan Pagar Nusa serta Muktamar di Bali, ada kisah yang menarik juga tentang Mubes Ulama yang dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan dan menghasilkan Amanah Bangkalan. 

Salah satunya, amanahnya adalah untuk MLB . Menurut dia, hal tersebut sangat beralasan mengingat saat ini sudah semakin keluar dari semangat khittah NU, dan membuat gaduh di kalangan .

“Jika ngotot men-take over dari Gus Muhaimin, MLB sudah tidak bisa dihindari, dan akan pecah jadi 2. Dan tidak menutup kemungkinan akan mengadakan Muktamar tandingan. Maka tidak salah dan sangat tepat jika ulama ulama sepuh kita menyarakan seruan damai atau islah antara dan ,” paparnya.

“Biarlah berjalan sebagai manifestasi politik NU dan menjadi sandaran politik kebangsaan dari . Semoga kita selalu mendapat hidayah dari Allah SWT. Amin,” pungkasnya. (ida/uzi/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video