Tak Dukung Gus Yakut, Delapan PC Ansor Terancam Kehilangan Hak Suara
Kamis, 26 November 2015 22:03 WIB
YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com – Peristiwa rekayasa dan pelanggaran Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang tampaknya menularkan virus ke Kongres Ansor ke-15 yang digelar di Komplek III Pondok Pesantren Pandanaran, Yogyakarta, Kamis (26/11/2015). Sejumlah Pengurus Cabang (PC) GP Ansor mengaku terancam kehilangan hak suara karena belum mengantongi Surat Keputusan (SK) kepengurusan.
Di antaranya, delapan PC Ansor di Sumatera Selatan. Namun, Ketua Pengurus Cabang (PC) Ansor Kabupaten Lahat, Ahmad Sahri Kurnianto meyakini, tak cuma 8 PC Ansor di Sumatera Selatan yang tersandera oleh masalah SK. "Saya yakin di daerah lain juga mengalami hal seperti ini," ujarnya seperti dilansir Monitorday, Kamis (26/11).
BACA JUGA:
Roadshow ke-3 Literasi Keuangan dan Pasar Modal Syariah GP Ansor Jatim Digelar di Tuban
Tokoh Senior Ansor di Kota Pasuruan Ingin Gus Ipul Lanjut 2 Periode
Terpilih Kembali Jadi Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan, Abdul Karim Targetkan 10.000 Kader
Ketua GP Ansor Kabupaten Pasuruan Lantik 26 Ranting
Sahri akan menggalang dan mengajak seluruh PC yang 'didzalimi' oleh PP GP Ansor. Sahri menilai penyanderaan SK itu merupakan pendzaliman karena, PP GP Ansor mengaku akan memberikan SK itu jika memberikan pernyataan dukungannya kepada salah satu kandidat yakni Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yakut. Gus Yakut adalah saudara Yahya Staquf yang kini jadi Katib Am dalam PBNU pimpinan KH Said Aqil Siroj. Gus Yakut kini anggota DPR RI dari FKB.
"Saya berharap di forum nanti, seluruh PC yang tidak diberi SK bersama-sama mengeluarkan suara protes," harap Sahri. "Saya saja yang mendapatkan SK tidak takut menyuarakan masalah ini. Bahkan saya akan merobek SK PC Kabupaten Lahat di forum nanti. Saya tidak takut kehilangan suara kalau caranya seperti ini (politis)," tandasnya.
Sementara Dhohir Farisi menyatakan tidak akan maju sebagai calon Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) pada Kongres XV GP Ansor di Pondok Pesantren Pandanaran, Yogyakarta, 26-28 November 2015.
Pria yang akrab dipanggil Fais itu adalah suami Yenny Wahid, anak kedua mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid.