Ahok: 'Mahar Politik' Rp 100-200 Miliar, Parpol Kebakaran Jenggot, PDIP & Nasdem Saling Tuding | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ahok: 'Mahar Politik' Rp 100-200 Miliar, Parpol Kebakaran Jenggot, PDIP & Nasdem Saling Tuding

Jumat, 11 Maret 2016 22:28 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Ia juga tak paham maksud Sekretaris DPD DKI PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi, yang menyatakan sedang melakukan deparpolisasi.

"Enggak ada itu cerita anti parpol, buktinya Nasdem juga dukung dia. Hanya saja, Nasdem itu mendukung tanpa syarat dan tanpa mahar," ucap Irma.

"Kalau yang lain enggak mau mendukung tanpa syarat dan mahar ya enggak usah ribut juga. Kenapa harus negative thinking," sindir Irma.

Menurutnya, langkah bersama barisan relawannya memilih jalur independen adalah bentuk nyata menipisnya kepercayaan rakyat kepada parpol. Karena itu parpol harus introspeksi.

"Jelas parpol harus interopeksi. Jadi kita enggak boleh juga hanya bicara politik praktis. Sekali-kali bicara politik etis untuk rakyat," tegas Wakil Ketua fraksi Nasdem di DPR ini.

Sementara Sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta Wibi Andriano tidak membantah adanya mahar kepada sejumlah partai dari calon gubernur (cagub) yang menginginkan dukungan parpol. Dia membenarkan adanya partai politik yang meminta sejumlah mahar untuk memberikan bantuan dukungan.

"Ini yang sebenarnya orang tau tapi pura-pura nggak tau," kata Wibi Andriano di Jakarta, Jumat (11/3).

Namun, Wibi membantah adanya mahar senilai Rp 100 miliar bagi calon gubernur (cagub) yang menginginkan dukungan parpol khususnya Nasdem. Wibi mengatakan Nasdem siap mendukung cagub tanpa mahar dan tanpa sarat tertentu.

Di sisi lain, PDIP menilai pernyataan tidak tahu berterima kasih kepada PDI Perjuangan yang sudah menjalin hubungan baik selama ini.

"Ini tidak fair, tiba-tiba bilang saya tidak mau ikut partai karena mahar, nah ini menurut saya yang tidak fair," ungkap politisi PDIP Muhammad Yamin juga dalam diskusi bertema 'Jakarta Tanpa ' di Kawasan Tebet, Jakarta.

Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak akan mengorbankan partai hanya untuk menyatakan setuju dengan orang nomor satu di ibukota tersebut. "PDIP harus melewati mekanisme," kata Yamin.

Sedangkan Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan, penasaran dari mana bisa mengetahui tentang adanya mahar politik tersebut. Dirinya pun menyindir balik dengan menyebutnya memberikan Rp100 miliar untuk mendapat dukungan Partai Nasdem.

"Coba tanya Partai Nasdem yang sekarang sudah mengusung dia. Jangan-jangan sudah terima Rp 100 miliar dari ," ujar Andreas saat dihubungi, Jumat (11/3/2016). (mer/det/kcm/lan)

Sumber: merdeka.com/detik.com/kompas.com

 

sumber : merdeka.com/detik.com/kompas.com

 Tag:   Ahok Pilgub DKI

Berita Terkait

Bangsaonline Video