Rakor Dewan Ketahanan Pangan Gresik, Camat Diminta Selalu Pantau Ketersediaan Pangan
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Rabu, 29 Juni 2016 16:07 WIB
Sedangkan untuk komoditi kedelai dan daging mengalami defisit, yaitu produksi kedelai sampai Mei 2016 hanya 106,48 ton mengalami defisit 425,48 ton. Sedangkan produksi daging sesuai data bulan Maret 2016 hanya 430 ton, hingga mengalami defisit 91,51 ton.
Meski belum terdengar ada wilayah di Gresik yang masuk rawan pangan, namun Wabup berharap kepada Camat serta seluruh anggota DKP Kabupaten Gresik untuk selalu memantau. ”Laporkan dan segera berkoordinasi dengan Kantor Ketahanan Pangan apabila menemukan indikasi penduduk di suatu wilayah terindikasi rawan pangan," katanya.
Terkait hal ini, Kepala Kantor Ketahanan Pangan yang sekaligus Sekretaris DKP Pemkab Gresik, Wasti Andari mengakui dua komoditi tersebut tidak terlalu diunggulkan di Kabupaten Gresik.
Kedelai misalnya, para pengrajin tempe tahu Gresik selalu menggunakan kedelai import untuk produksi. “Kami juga menanamkan pemahaman kepada masyarakat tentang diversifikasi (penganekaragaman) pangan dengan mengganti konsumsi daging menjadi konsumsi ikan. Keadaan ini dapat menurunkan tingkat konsumsi daging dengan tidak mengurangi nilai gizinya," katanya.
"Hal ini juga sesuai hasil sidang Regional Ketahanan Pangan Jawa Timur agar DKP Daerah meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani," pungkas Wasti. (hud/rev)