Tanya-Jawab Islam: Istri yang Tidak Berikan Keperawanan pada Suami | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tanya-Jawab Islam: Istri yang Tidak Berikan Keperawanan pada Suami

Editor: abdurrahman ubaidah
Rabu, 27 Juli 2016 10:18 WIB

DR KH Imam Ghazali Said MA

Untuk itu pertobatan ini perlu dilengkapi dengan istighfar pada Allah seraya mengingat dosa-dosa yang pernah ibu lakukan, terutama setiap setelah melaksanakan salat lima waktu. Jika perlu, lakukan salat tahajjud (salat malam) dan tuangkan penyesalan dan tobat ibu itu pada Allah ibu akan mendapatkan kenikmatan spiritual dan kelezatan rohani.

Dalam kondisi kejiwaan ibu seperti itu, perlu diingat bahwa tidak selalu kejujuran itu berakibat baik dan dinilai benar oleh ajaran Islam. Jujur yang akan berakibat rumah tangga berantakan itu tidak dilakukan. Sedang kebohongan yang menjamin utuh dan terus berlangsungnya kebahagiaan rumah tangga itu wajib dilakukan. Dalam Islam itu diberi istilah “bohong demi islah itu jauh lebih baik dari pada jujur yang akan berakibat pertengkaran keluarga”.

Imam Nawawi dalam kitab Riyadus Shalihin membuat bab: Islah antar manusia, yang diantaranya mengutip sabda Nabi: “Pembohong yang menyatakan ‘ baik’ padahal yang sebenarnya tidak demikian, dengan tujuaan merukunkan permusuhan antar manusia, ia tidak bisa dinilai sebagai pembohong.” (muttafaq alaih).

Hadis lain menyatakan “Hanya ada tiga bohong yang bisa dapat pahala; bohong untuk islah pertengkaran antar manusia, omongan suami pada istri, dan omongan istri pada suami” (Hr Muslim).

Oleh karena itu, saya sarankan ibu harus menutup rahasia aib itu, dan jangan diungkapkan pada siapapun, apalagi pada suami yang sangat menyintai ibu. Sebab sudah bisa diprediksi, bahwa tidak akan suka bahkan sangat benci dan marah jika tahu istrinya yang ia duga” bersih” itu ternyata telah berzina sebelum ia nikahi. Suami yang tahu perilaku keji ibu sulit akan menerima kenyataan. Saya khawatir, suami akan berbalik dengan membenci sekaligus meninggalkan ibu. Semoga ini tidak terjadi.

Jika ibu mampu menjaga rahasia pribadi tersebut, disertai istighfar dan pertobatan yang terus menerus seperti saran saya di atas, maka insya Allah ibu tidak hanya dicintai suami dengan bahagia dalam keluarga, tetapi dicintai oleh Allah. Ini, karena ibu telah melakukan tindakan yang dalam Alquran disebut sebagai taubatan nashuhan (tobat yang tulus dan sungguh). Semoga paham dan mampu melaksanakan saran dan nasehat saya. Wallah a’lam.

 

 Tag:   perawan

Berita Terkait

Bangsaonline Video