Luk Culuk, Tradisi Sambut Lailatul Qadar di Burneh Bangkalan
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: imam hambali
Jumat, 18 Juli 2014 19:00 WIB
BANGKALAN (bangsaonline) - Sepuluhmalam terakhir di Bulan Ramadan, sebagaimana diyakini umat Islam,di antaranya, ada malam Lailatul Qadar. Di Desa Langkap Kecamatan Burneh, menjadi tradisi untuk menyambutnya dengan menyalakan obor (lukculuk) sebagai tanda 'perburuan' malam Lailatul Qadar.
Mohammad Amin, warga setempat menuturkan,tradisi luk culuk ini sudah rutin dilakukan tiap tahun, sebagai penanda telah masuk 10 malam terakhir di Bulan Ramadan.
BACA JUGA:
Spesialis Curanmor Dibekuk, Akui Sudah Beraksi di 6 TKP
Tabrak Pohon di Bangkalan, Anggota Polres Sampang Tewas
Peredaran Uang Palsu Resahkan Pedagang di Bangkalan
Cuaca Buruk, Nelayan di Bangkalan Takut Melaut
"Tradisi ini sudah rutin tiap malam dua puluh satu dan dua puluh tujuh digelar pemuda dan anak-anak desa Langkap, tujuannya mengingatkan masyarakat untuk menyambut hadirnya malam Lailatul Qadar," terangnya.
Menurut Amin, pada saat ini, tak banyak lagi warga atau anak-anak yang mau melakukan tradisi ini. Namun di Desa Langkap, sekelompok anak yang tentunya didukung orang tuanya masih melakukan secara turun temurun.