Nasdem Tuding Orang Dekat Jokowi Punya Kepentingan Bisnis dan Jabatan
Senin, 25 Agustus 2014 16:24 WIB
Perekrutan terhadap orang-orang yang dilibatkan dalam Kantor
Transisi berjalan tidak transparan, berbau unsur KKN (korupsi kolusi
nepotisme), bahkan subjektif.
Karena ketatnya pertarungan untuk mendapatkan posisi strategis di Pemerintahan
Jokowi-JK, perekrutan macam begitu melahirkan mentalitas calo dan kreativitas
para broker politik dengan pola transaksional sebagai imbalan jabatan tertentu.
"Saya khawatir, kebaikan Jokowi mulai dimanfaatkan atau disalahgunakan
untuk kepentingan sempit, kepentingan pribadi maupun kepentingan
kelompok," ungkapnya.
Ditegaskan Despen, Kantor Transisi Jokowi yang kini sedang mempersiapkan aneka
program dan usulan nama-nama yang dianggap mumpuni mengisi jabatan menteri di
Kabinet Jokowi-JK, harus konsisten bekerja secara trasparan dengan penuh
integritas, sesuai visi-misi Jokowi-JK. Sekaligus, mampu mengelola berbagai
kepentingan, khususnya dari para pihak yang selama ini menjadi pendukung kemenangan
Jokowi-JK.
"Revolusi mental harus dimulai dari sekitar Jokowi-JK. Jangan misalnya
kita menggelorakan koalisi tanpa syarat, tetapi banyak syarat tersembunyi. Atau
jangan kita koar-koar membantu secara sukarela, tapi permintaan macam-macam
yang kemudian justru membebani dan menyulitkan posisi Jokowi," tegas
Despen.
Ia mensinyalir bahwa perekrutan terhadap orang-orang yang
dilibatkan dalam Kantor Transisi berjalan tidak transparan, berbau unsur KKN
(korupsi kolusi nepotisme), bahkan subjektif.
Karena ketatnya pertarungan untuk mendapatkan posisi strategis di Pemerintahan
Jokowi-JK, perekrutan macam begitu melahirkan mentalitas calo dan kreativitas
para broker politik dengan pola transaksional sebagai imbalan jabatan tertentu.
"Saya khawatir, kebaikan Jokowi mulai dimanfaatkan atau disalahgunakan
untuk kepentingan sempit, kepentingan pribadi maupun kepentingan
kelompok," ungkapnya.
Ditegaskan Despen, Kantor Transisi Jokowi yang kini sedang mempersiapkan aneka
program dan usulan nama-nama yang dianggap mumpuni mengisi jabatan menteri di
Kabinet Jokowi-JK, harus konsisten bekerja secara trasparan dengan penuh
integritas, sesuai visi-misi Jokowi-JK. Sekaligus, mampu mengelola berbagai
kepentingan, khususnya dari para pihak yang selama ini menjadi pendukung kemenangan
Jokowi-JK.
"Revolusi mental harus dimulai dari sekitar Jokowi-JK. Jangan misalnya
kita menggelorakan koalisi tanpa syarat, tetapi banyak syarat tersembunyi. Atau
jangan kita koar-koar membantu secara sukarela, tapi permintaan macam-macam
yang kemudian justru membebani dan menyulitkan posisi Jokowi," tegas
Despen.
sumber : rmol.co