Penyembahan Jabatan, Penyembahan Berhala | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Penyembahan Jabatan, Penyembahan Berhala

Editor: rosihan c anwar
Jumat, 29 Agustus 2014 21:34 WIB

Namun Abu Lahab, paman nabi yang amat menyayangi nabi sewaktu nabi kecil dibiarkan hingga mati alamiah. Tapi kematian Abu Lahab lebih ngeri dan menjijikkan. Abu Lahab terserang borok ganas di kepalanya, lalu menjalar ke seluruh tubuhnya dan membusuk, hingga membuat orang-orang menjauh, termasuk keluarganya, istri dan anaknya sendiri.

Abu Lahab terbuang dari rumahnya sendiri dan banyak menghabiskan masa penderitaan di luar rumah, hingga akhirnya mati di tepian jalan tanpa di dampingi siapapun. Bau bangkai Abu Lahab amat menyengat dan mengganggu sehingga orang kampung terpaksa menguburnya secara kasar.

Pada ayat studi ini Tuhan mempertanyakan soal sesembahan yang berupa berhala dan patung-patung. Mereka menyembah dan memuliakan sebagai Tuhan yang sakti. Lalu nabi Muhammad SAW berkata lantang :” Wahai kalian, sebutkan nama-nama berhala yang kalian bangga-banggakan!” (qul sammuhum). Mereka diam karena mengerti maksud dibalik permintaan itu. Sejatinya nabi sudah mengerti nama-nama berhala mereka, yaitu : al-Lata, al-Uzza, Manat dan Hubal. Tapi, berhala-berhala ini adalah buatan tangan mereka sendiri, lalu diberi nama menurut kemauan mereka sendiri, dipuja-puja sendiri, meski tidak memberi manfaat apa-apa.

Bila mereka tetap membanggakan berhala-berhala ini, maka pasti mudah dipatahkan dan direndahkan., makanya memilih diam.

Apa berhala-berhala itu sejatinya?. Bagi orang-orang sufi, berhala itu apa saja yang kita puja dan kita buru, kita utamakan dan kita idamkan selain Allah SWT. Ketika seorang laki-laki tergila-gila kepada seorang wanita pujaannya sehingga rela melakukan apa saja demi mendapatkan cintanya, maka sejatinya wanita itu adalah berhala bagi si pria kepayang tersebut. Sejatinya dia adalah penyembah berhala, meski tidak musyrik, tapi Tuhan tersinggung.

Ketika seseorang sangat rakus memburu harta, tidak mengenal halal dan haram, maka sejatinya harta itu adalah berhala baginya. Dia menyembah harta, meski tak musyrik, tapi Tuhan tersinggung. Ketika seseorang sangat berambisi menjadi pejabat, menjadi wakil rakyat, menjadi kepada daerah, kepala negara dan rela berkorban dan berlaku curang, maka sejatinya jabatan itu adalah berhala baginya.Dia menyembah berhala, meski tak musyrik, tapi Tuhan tersinggung. Mudah-mudahan kita terhindar dari lelaku yang menyinggung perasaan Tuhan dan kaya lelaku yang menyenangkan Tuhan.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video