Geger Disertasi Abdul Aziz, Rais Syuriah PBNU: Millk Al-Yamin Tertutup, Islam Sudah Hapus Perbudakan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Geger Disertasi Abdul Aziz, Rais Syuriah PBNU: Millk Al-Yamin Tertutup, Islam Sudah Hapus Perbudakan

Editor: Tim
Wartawan: Tim
Selasa, 03 September 2019 21:33 WIB

KH Afifuddin Muhajir, Rais Syuriah PBNU.

BO: Dari mana lahirnya perbudakan?

Salah satu anugerah Allah kepada umat manusia dituangkan dalam firmanNya:

و لقد كرمنا بني آدم

Yakni kemuliaan sebagai manusia (الكرامة الإنسانية)

Salah satu wujud dari al-karamah itu adalah kesetaraan dan kemerdekaan. Sebagai anugerah Allah, kemerdekaan manusia tidak bisa dilepaskan oleh siapa pun termasuk oleh manusia itu sendiri.

Sayyidina Ali RA dawuh: لا تكن عبد غيرك و قد خلقك الله حرا

Artinya: Kamu tidak boleh menjadi budak orang lain sementara Allah telah menjadikanmu merdeka.

Salah satu misi Islam datang ke bumi ini adalah menghapus perbudakan yang menjadi fenomena zaman jahiliyah. Bagi syari'at Islam, memerdekan budak merupakan amal ibadah yang pahalanya sangat besar. Allah berfirman :فكٌ رقبة

Komitmen Islam bagi pemberantasan perbudakan terlihat dalam beberapa ketentuan syariatnya yang banyak mengaitkan pelanggaran agama dengan kewajiban memerdekakan budak.

BO: Tapi kenapa Islam memperbolehkan budak digauli oleh tuannya?

KAM: Pemilik budak diperbolehkan berhubungan dengan budaknya sebenarnya salah satu cara Islam untuk menghapus perbudakan, karena budak tersebut potensial menjadi budak ummu walad yang pada saatnya akan menjadi merdeka.

Pendek kata, kemerdekaan manusia adalah original, sedang perbudakan adalah insidental.

Islam hanya mengakui satu pintu bagi terjadinya kebudakan dan perbudakan. Yaitu penangkapan dalam peristiwa peperangan antara muslimin dan musyrikin, seperti yang dialami oleh ummul mukminin Sayidah Juwairiyah RA dalam perang Bani Mushtholiq. Beliau adalah putri pimpinan kaum Bani Mushtholiq menjadi tawanan perang dan dinyatakan sebagai budak. Setelah dimerdekakan, beliau dikawin oleh Baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

BO: Apakah Nabi Muhammad punya budak perempuan yang juga digauli?

KAM: Punya. Yaitu Mariyyah al-Qibthiyyah, pemberian Muqauqis, Raja Mesir.

BO: Apakah pada zaman sekarang dimungkinkan seseorang melakukan hubungan tidak melalui akad nikah, tapi melalui Milkul Yamin?

KAM: Kita wajib bersyukur bahwa pada saat ini sudah tidak ada lagi budak. Umat manusia sudah merdeka semua. Dan itu tak terlepas dari komitmen Islam untuk memberantas perbudakan. Alhamdulillah, beberapa konvensi internasional memiliki komitmen yang sama dengan Islam dalam soal pemberantasan perbudakan.

Dengan tidak adanya budak pada saat ini, maka dengan sendirinya pintu menuju peraktik melalui Milkul Yamin tertutup. Dan semoga terus tertutup.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video