Harga Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Tetap Emoh Turunkan Harga BBM
Editor: m mas'ud adnan
Sabtu, 29 November 2014 11:36 WIB
Ternyata meski harga minyak dunia yang saat ini kembali turun ke level rata-rata
USD 70 per barel, pemerintah belum mewacanakan penurunan harga BBM subsidi. Pasalnya, pemerintah menilai penurunan harga
BBM subsidi harus memperhitungkan harga minyak dunia secara akumulasi
dalam setahun.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro melihat,
turunnya harga minyak dunia saat ini sifatnya harian, sementara
kebijakan menaikkan harga BBM subsidi didasari oleh pertimbangan harga
rata-rata minyak dunia setahunan.
Bambang mengatakan, sifat harga
minyak dunia fluktuatif. Pemerintah, lanjutnya, mengaku terus melakukan
pengamatan terhadap harga minyak dunia.
Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pemerintah tidak
akan menurunkan harga BBM subsidi walaupun harga minyak dunia turun.
Fokus pemerintah justru mendekatkan harga BBM subsidi keekonomian.
"Di
banyak media online, pengamat bilang tidak perlu menurunkan harga BBM
subsidi. Tapi menyesuaikan dengan harga keekonomian lebih bagus," ujar
dia di Kementerian ESDM.
Menurut dia, pemerintah setengah mati
menaikkan harga BBM subsidi dengan melawan resistensi dari luar. Hal
tersebut dilakukan untuk pengalihan subsidi ke sektor yang lebih
produktif.
"Tidak (penurunan harga BBM). Kita setengah mati
menyesuaikan ke harga keekonomian dan meminimalisasi subsidi supaya bisa
digeser ke sektor produktif. Selisih yang tipis bisa mengurangi
penyelundupan dan penyelewengan BBM subsidi," kata dia.
Menurut
dia, kenaikan tersebut akan memperbaiki daya saing ekonomi nasional.
Lantaran, pengalihan subsidi akan lebih difokuskan ke sektor produktif
seperti pertanian. Selain itu, lanjut dia, masyarakat harus diajarkan
untuk memikul beban nyata terutama subsidi BBM.
sumber : merdeka.com