Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Dirikan Posko Kebencanaan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Kamis, 26 Desember 2019 13:24 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pacitan melakukan langkah-langkah antisipasi terkait imbauan Pemprov Jatim adanya potensi ancaman bencana hidrometeorologi di penghujung tahun ini.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo menegaskan, saat ini pihaknya telah melakukan langkah-langkah siaga darurat kebencanaan. "Di antaranya dengan pendirian posko-posko kebencanaan di sejumlah titik yang dinilai rawan. Kita juga melakukan kerja sama dengan jajaran Polres dan Kodim guna merapatkan barisan dan berkomitmen menanggulangi bencana secara bersama," kata Didik saat ditemui di ruang tunggu Sekkab Pacitan, Kamis (26/12).
BACA JUGA:
Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga
TRC Jadi Andalan BPBD Pacitan dalam Penanggulangan Darurat Kebencanaan
Belasan Titik Jalur Arjosari-Purwantoro Mengalami Longsor
Menurut Didik, setiap tahun potensi bencana masih terjadi di titik yang sama. Seperti Kecamatan Kebonagung, Arjosari, Punung, Tegalombo, Nawangan, dan Bandar. "Ada sekitar 25 desa di kawasan pesisir, mulai dari Kecamatan Donorojo hingga Sudimoro yang paling terdampak seandainya terjadi bencana hidrometeorologi," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Kabid Kewaspadaan Dini Bakesbangpol ini mengungkapkan, Pacitan masuk 13 kabupaten/kota di Jatim yang dikategorikan rawan bencana. Termasuk kekeringan yang sampai detik ini masih belum sepenuhnya teratasi.
"Sampai detik ini kita masih melakukan dropping air bersih ke 45 titik rawan kekeringan. Rata-rata setiap hari berkisar 5 tangki dengan kebutuhan bervariatif. Yang jelas kekeringan masih merata di sejumlah wilayah," pungkasnya. (yun/rev)