Cegah Penularan Covid-19, Pemkot Surabaya Terapkan Metode Sarang Tawon
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 12 Mei 2020 21:19 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan metode Sarang Tawon untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, khususnya di wilayah perkampungan. Metode yang dimaksud adalah ketika ditemukan satu orang positif di suatu wilayah, maka Pemkot langsung menggelar rapid test secara massal di lokasi itu.
"Kita melakukan metode Sarang Tawon. Jadi ketika di lokasi-lokasi ditemukan ada yang terpapar, maka di kampung itu kita lakukan rapid test secara massal kepada sejumlah warga yang ada di situ," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/5/2020).
BACA JUGA:
Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
Eddy menjelaskan, hingga saat ini Pemkot Surabaya telah menggelar rapid test massal di lima wilayah perkampungan Surabaya. Di antaranya, Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor, dan Kedung Baruk. Nah, ketika dilakukan rapid test hasilnya ditemukan ada yang reaktif, maka orang tersebut langsung dilakukan swab test.
"Tapi swab test kan keputusannya menunggu 4 sampai 8 hari. Sementara sambil menunggu hasil swab test itu, kalau menurut arahan dari Ibu Wali Kota, orang tersebut harus diisolasi di salah satu hotel," jelasnya.
Dalam proses isolasi tersebut, Eddy mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya menerjunkan jajaran Satpol PP, Linmas, beserta petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes), dan kecamatan setempat untuk memotivasi dan mengajak mereka agar mau melakukan isolasi di hotel.
Simak berita selengkapnya ...