Mengeritik dengan Humor, Cerita Jenaka Gus Dur Dijegal Pak Harto dan Nikah Internet
Editor: MMA
Rabu, 12 Agustus 2020 21:33 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Saat Presiden Soeharto berkuasa, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat kritis dan vokal. Putra pahlawan nasional, KH A. Wahid Hasyim itu bahkan bukan hanya rajin mengeritik, tapi juga dikenal sangat berani terhadap penguasa Orde Baru itu. Akibatnya, ia sering dicekal, tidak boleh ceramah di beberapa tempat.
Namun ketika Pak Harto lengser, ternyata justru kritik-kritik Gus Dur itu yang banyak dikenang. “Saya ketemu Pak Harto bersama Ali Haidar, setelah (Pak Harto) lengser. Yang dikenang Pak Harto justru kritik Gus Dur,” kata Prof Dr KH Imam Ghazali Said, M.A. dalam acara Gergeran Bersama Kiai di BANGSA TV channel youtube.
BACA JUGA:
Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Peringati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Barikade Gus Dur Gelar Karnaval Akbar
Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat
Kiai NU Bela Habaib, Air Susu Dibalas Air Tuba
Kenapa? Karena, kata Kiai Imam Ghazali Said, Gus Dur mengeritik dengan humor. Padahal Gus Dur sempat jadi musuh bebuyutan Soeharto.
Kiai Imam Ghazali Said juga mengaku sempat bertanya kepada Soeharto soal upaya menjegal Gus Dur dalam Muktamar NU di Cipasung. Saat Muktamar itu, kroni-kroni Soeharto, melakukan upaya penjegalan terhadap Gus Dur agar cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu tak terpilih lagi sebagai Ketua Umum PBNU. Bahkan saat Presiden Soeharto membuka Muktamar NU, kroni Soeharto sengaja tak memberi tempat kepada Gus Dur agar tak bisa berjabat tangan dengan Presiden Soeharto. Padahal saat itu Gus Dur masih menjabat Ketua Umum PBNU yang notabene tuan rumah.
Simak berita selengkapnya ...