Ketua Ansor Bangil Pertanyakan, Apa Wasekjen MUI Najamudin Pro Khilafah?
Editor: MMA
Wartawan: Ahmad Fuad
Selasa, 25 Agustus 2020 09:14 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua PC Ansor Bangil Saad Muafi mempertanyakan pernyataan Najamudin Ramly, Wakil Sekertaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengatakan, "Ajaran khilafah boleh didiskusikan, tapi tidak boleh diimplementasikan".
Dalam penjelasannya di depan publik, Najam menguraikan sejarah Islam, bahwa pemerintahan setelah Nabi itu dipimpin seorang khalifah atau khulafa urrasyidin. "Saya kira ini sudah diajarkan di bangku sekolah Ibtida'iyah, Tsanawiyah, dan Aliyah," jelas Najamudin Ramly beberapa waktu lalu di salah satu televisi.
BACA JUGA:
Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Pro-Kontra Wisata Karaoke di Gunung Sampan: MUI Menolak, NU Akomodatif
Di Konawe, Khofifah Ungkap Pesan Hadratussyaikh, yang Berjuang di NU Diakui Santrinya
Gus Afi - panggilan akrab Saad Muafi - menanyakan, "Wakasekjen MUI ini ada apa dengan HTI? Kok bisa menyatakan seperti itu. Jangan-jangan timbul stigma bahwa MUI pro dengan HTI? mau dikemanakan negara ini," kata Gus Afi.
Gus Afi sangat menyayangkan penjelasan khilafah yang disampaikan Najamudin. “Saya tidak tahu ia mewakili MUI atau siapa. Yang jelas ada apa Wakil Sekretaris Jenderal itu dengan sistem khilafah?," tanya Gus Afi.
Simak berita selengkapnya ...