Vaksinasi di Surabaya Dimulai, Forpimda Beri Contoh Vaksin Aman dan Halal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Vaksinasi di Surabaya Dimulai, Forpimda Beri Contoh Vaksin Aman dan Halal

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Minggu, 17 Januari 2021 19:51 WIB

Plt. Wali Kota Whisnu Sakti Buana menjadi orang pertama di Surabaya yang disuntik vaksin Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pada tahap pertama kali ini, akan menerima vaksin Sinovac sebanyak 33.420 ribu vial. Ia memastikan, sebanyak 15 ribu vial vaksin itu sudah tiba di Surabaya, dan disimpan di cold room UPTD Gudang Farmasi, Jalan Rungkut Puskesmas No. 7 Surabaya.

“Jadi, sebelum didistribusikan ke rumah sakit atau fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan), vaksin itu disimpan di cold room UPTD Gudang Farmasi, sehingga kondisinya aman,” tegas Feny-sapaan Febria Rachmanita.

Feny juga memastikan, untuk tahap awal ini, akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan SDM kesehatan non nakes yang bekerja di rumah sakit atau fasyankes. Sekitar 33.023 orang sudah didaftarkan ke aplikasi Covid-19 (https://pedulilindungi.id/) milik pemerintah pusat.

"Jadi, setelah terdaftar ke aplikasi itu, calon penerima vaksin lalu melakukan registrasi ulang melalui sms blast yang dikirim oleh aplikasi. Pada saat registrasi ulang, ada pertanyaan komorbid apa yang dia punya, seperti hipertensi, diabetes, atau kanker. Kemudian dia akan mendapat balasan dari sistem bahwa saat ini anda mempunyai komorbid hipertensi, sehingga tidak dapat divaksin. Jadi seperti itu prosesnya," kata dia.

Meski begitu, apabila calon penerima vaksin dinyatakan lolos di tahap registrasi ulang, mereka selanjutnya dapat memilih jadwal maupun lokasi , baik itu di rumah sakit maupun puskesmas. Setelah ditentukan, selanjutnya data tersebut akan diteruskan oleh sistem ke puskesmas atau rumah sakit melalui aplikasi Primary Care (P-Care).

Selanjutnya, pada saat pelaksanaan , calon penerima vaksin harus mendatangi fasyankes yang telah ditentukan dengan membawa nomor tiket elektronik (e-ticket) yang diterimanya. Di sana, petugas akan memverifikasi atau mencocokkan data calon penerima vaksin, apakah sudah sesuai dengan tanggal dan lokasi pelayanan . Verifikasi ini menggunakan Aplikasi P-Care.

"Pada saat datang, calon penerima vaksin harus menunjukkan SMS blast (e-ticket) itu dan selanjutnya bisa masuk ke meja 2. Dari meja 2 itu kemudian kita lakukan screening lagi, baru kalau lolos bisa ke meja 3 atau dilakukan vaksin. Lalu menuju ke meja 4 untuk dilakukan pencatatan pelaporan," imbuhnya.

Feny memastikan, di Kota Surabaya ada sebanyak 1.950.000 masyarakat dengan umur 18-59 tahun yang bakal menjadi sasaran calon penerima vaksin. Sedangkan untuk tenaga vaksinator sendiri, saat ini di Surabaya berjumlah 839 orang.

"Kita kemarin menyiapkan 830, tapi kita ada cadangan 9 orang, jadi jumlah total ada 839 orang yang khusus menyuntik vaksin. Tapi total semuanya sekitar 2.000-an, karena ada petugas di meja admin, meja penyuntikan atau meja ketiga, dan meja keempat,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan tentang distribusi vaksin itu hingga ke tingkat rumah sakit atau fasyankes. Nantinya, vaksin Sinovac itu akan dibawa menggunakan vaksin carrier. Boks pembawa vaksin ini dapat digunakan untuk menyimpan vaksin dalam suhu dingin untuk sementara waktu, tepatnya ketika hendak dikirim ke rumah sakit atau fasyankes.

“Kami sudah menyiapkan 1.177 vaksin carrier, insyallah cukup. Mari kita bersama-sama mensukseskan ini,” pungkasnya. (ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video