Tak Ada Anggaran Pemakaman Jenazah Covid-19 di 5 Kelurahan, Gerindra: Pemda Harus Buka Mata | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tak Ada Anggaran Pemakaman Jenazah Covid-19 di 5 Kelurahan, Gerindra: Pemda Harus Buka Mata

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Herman Subagyo
Sabtu, 20 Februari 2021 21:07 WIB

Drs. Nurhadi Rokhmad (kanan) dan Iip Wiranegara. foto: HERMAN S/ BANGSAONLINE

Padahal, kata ia, pemerintah desa bisa menganggarkan biaya pemakaman jenazah pasien Covid-19 melalui APBDes. Karena itu, seharusnya warga yang tinggal di wilayah kelurahan juga bisa mendapat bantuan biaya pemakaman dari pemerintah. Apalagi antara warga yang bermukim di kota dan desa memiliki kewajiban yang sama dalam membayar pajak.

"Saya benar-benar tidak mengerti, kenapa kebijakan seperti ini yang digunakan oleh pemerintah daerah. Kebijakan yang tidak adil bagi warga kota. Saya nyatakan protes dengan situasi ini," tegasnya.

Menurutnya, biaya pemakaman jenazah Covid-19 bisa mencapai jutaan rupiah. Untuk tukang gali kubur misalnya, mencapai Rp 500 ribu. Belum lagi biaya untuk orang yang tugasnya menempatkan jenazah ke liang lahat, per orang Rp 100 ribu. Jika dikalikan 8 orang, maka sudah Rp 800 ribu.

"Biaya seperti itu hanya diperuntukkan bagi jenazah Covid-19 yang dimakamkan di siang hari di wilayah dataran. Sementara untuk wilayah perbukitan, biaya pemakamannya tentu lebih mahal lagi," cetusnya.

"Jadi kalau jenazah Covid-19 dimakamkan di malam hari dan lokasi pemakamannya agak berbukit, itu biaya tukang gali kuburnya saja Rp 800 ribu, belum lagi harus bayar 15 orang yang tugasnya mengusung peti jenazah sekaligus menguburkan jenazah, itu per orangnya harus dibayar Rp 150 ribu. Bisa dibayangkan betapa besar biaya pemakaman itu," ungkapnya.

Oleh karena, ia berharap pemerintah daerah segera tanggap dengan situasi ini. (man/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video