Cegah Genangan di Jetis Kulon, 40 Bangunan Liar di atas Saluran Dibongkar
Editor: Tim
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 10 Maret 2021 22:07 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penertiban puluhan bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas saluran Jalan Jetis Kulon, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Rabu (10/3/21). Penertiban bangli di atas saluran ini didukung oleh perangkat RT/RW, LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) setempat hingga warga sekitar.
Camat Wonokromo Kota Surabaya Tomi Ardiyanto mengatakan, penertiban bangli dilakukan karena berdiri di atas saluran. Hal itu yang kemudian menyebabkan aliran air tidak bisa lancar dan terjadi genangan. Setidaknya hari ini 40 bangli yang ditertibkan di Jalan Jetis Kulon.
BACA JUGA:
Penganiayaan Kekasih, Ketua Bawaslu Surabaya Menyangkal, Korban Ngotot Dipukul
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Ringkus Pengedar Sabu
Polisi Selidiki Penemuan 2 Kerangka Manusia di Rumah Pompa Wonorejo 1
Info BMKG Kamis 26 September: Surabaya Mulai Hujan, Bagaimana Situasi Cuaca Jatim?
"Itu di sepanjang Jalan Jetis kulon. Karena jalan itu adalah titik terendah. Memang itu menjadi tempat genangan air kalau hujan," kata Tomi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/3/21).
Dia menjelaskan, sebelum melakukan penertiban, pada Senin (8/3/21) lalu pihaknya melakukan sosialisasi dahulu kepada warga sekitar. Terutama warga yang mendirikan bangunan di atas saluran. Hasilnya, warga bersama tokoh masyarakat setempat pun sepakat untuk dilakukan penertiban bangunan.
"Dan ketika di lapangan banyak sekali masukan-masukan dari warga. Salah satunya pohon-pohon terlalu besar makanya perlu dilakukan perantingan," jelas dia.
Menurut Tomi, hasil koordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya menemukan bahwa poin permasalahan genangan di lokasi tersebut memang dikarenakan adanya karakter saluran yang belum terkoneksi. Ini lantaran banyaknya saluran yang tertutup oleh bangunan di atasnya.
"Ada juga yang (saluran) terbuka. Tapi banyak saluran yang kemudian dibuat untuk berjualan, parkir mobil, dapur hingga warkop (warung kopi), rata-rata seperti itu," ungkap Tomi.