PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan mencatat puluhan kasus pasien menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun 2022. Data tersebut berdasarkan laporan yang masuk dari puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Pamekasan.
"Terhitung dari bulan Januari 2022 hingga saat ini, di Kabupaten Pamekasan sudah mencatat ada 43 pasien kasus DBD dan tiga orang pasien meninggal dunia," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Hidayat, Kamis (20/1).
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Ia menyebutkan, kasus DBD sering terjadi pada saat memasuki musim penghujan. Menurutnya, sosialisasi dan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada warga telah digencarkan oleh dinkes.
"Perlu masyarakat waspadai, DBD ini setiap tahun mesti ada, dan itu sifatnya musiman, Dinkes Pamekasan sebelumnya sudah memberikan sosialisasi dan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada masyarakat," kata Hidayat.
Pihaknya, lanjut Hidayat, juga telah memberi penyuluhan terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
"PSN itu pemberantasan sarang nyamuk, masyarakat bisa melakukan dengan cara 3 M, misalnya menguras dan menutup penampungan air serta mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," paparnya.
"Untuk tambahannya agar masyarakat terhindar dari gigitan nyamuk, kita bisa memakai obat nyamuk, kalau tidur pakai kelambu, terutama bagi anak-anak," tuturnya menambahkan.
Ia mengungkapkan, gejala terjangkit DBD terutama terhadap anak-anak biasanya suhu panas badannya lebih dari 38 derajat celsius, kurangnya nafsu makan, dan rewel.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
"Jadi, jika suhu tubuh anaknya mencapai 38 derajat celcius dan tidak turun-turun meski sudah dikasih obat selama 2-3 hari, sebaiknya anak tersebut segera dibawa ke tenaga kesehatan baik ke puskesmas atau rumah sakit," ungkapnya. (dim/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News