Wujud Pemerataan Akses Internet, Menkominfo Gencarkan Pembangunan BTS 4G di Wilayah 3T

Wujud Pemerataan Akses Internet, Menkominfo Gencarkan Pembangunan BTS 4G di Wilayah 3T Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menghadiri Seremoni Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T dalam rangka Percepatan Transformasi Digital di Jakarta Pusat, Selasa (25/01/2022).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pembangunan infrastruktur telekomunikasi merupakan salah satu misi pemerintahan Kabinet Indonesia Maju agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam mengakses layanan internet. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan upaya pemerataan layanan telekomunikasi itu salah satunya dilakukan dengan penggelaran Base Transceiver Station (BTS) untuk melayani masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

“Kita bersama inginkan agar equality dalam layanan telekomunikasi di era transformasi digital, era disrupsi teknologi, era pandemi, dan post-pandemi bagi masyarakat dapat terlayani dengan baik,” tegasnya usai menyaksikan Seremoni Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler di Wilayah 3T dalam rangka Percepatan Transformasi Digital di Jakarta Pusat, Selasa (25/01).

Baca Juga: Istana Persilakan Budi Arie Diperiksa dalam Kasus Judi Online

Menteri Johnny menyatakan, moto dan misi Kementerian Kominfo untuk melayani masyarakat melalui pemanfaatan teknologi agar tidak ada yang tertinggal.

No one will be left behind, itu moto marinir Amerika. Di Indonesia pun demikian, moto dan misi kita adalah tidak ada yang tertinggal,” ujarnya

Menurut Menkominfo, pemerataan akses internet lewat pembangunan BTS dapat dilakukan berkat komitmen pembiayaan dan komitmen politik yang kuat dari Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Analisis Konten Fufufafa, Cermin Karakter Gelap Manusia

“Khususnya Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta dukungan politik dari DPR RI. Dukungan fiskal yang kuat tersebut maka disparitas kesenjangan digital indonesia semakin dipersempit. Kita ingin digital divide agar seluruh masyarakat dapat terlayani dengan baik,” jelasnya.

Kerja Sama Layani 12.548 Desa dan Kelurahan

Menteri Johnny menjelaskan Kontrak Kerja Sama Penyediaan Layanan Seluler BTS di Wilayah 3T merupakan salah satu tahapan pelaksanaan tugas Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BLU BAKTI) Kementerian Kominfo untuk membangun 9.113 BTS di wilayah 3T.

Baca Juga: Konyol, Roy Suryo Minta Menkominfo Diam, Tak Komentari Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran

“Di saat yang bersamaan, kita juga secara tidak langsung ”menugaskan” seluruh operator seluler untuk memastikan tidak ada desa dan kelurahan yang blankspot di wilayah non-3T, wilayah komersial sebanyak 3.435 desa dan kelurahan, atau total 12.548 desa dan kelurahan di Indonesia,” tuturnya.

Dari total 12.548 BTS untuk melayani 12.548 desa dan kelurahan yang mencakup wilayah 3T dan non-3T oleh BAKTI Kementerian Kominfo dan dua operator seluler yakni PT Tbk dan . Menkominfo juga mengharapkan kehadiran infrastruktur digital dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Membangun wilayah 3T tidaklah mudah, tantangan-tantangannya tidak saja tantangan geografis melewati gunung, bukit, ngarai, sungai, lembah, selat, dan laut. Tetapi juga tantangan kultural di mana harus menyesuaikan dengan kebiasaan dan adat setempat, tantangan administratif birokrasi, baik itu lintas kementerian dan lembaga maupun kerja bersama pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota, bahkan sampai pemerintahan desa,” jelasnya.

Baca Juga: Menkominfo Tepis Pemilik Akun Fufufafa Bukan Gibran Rakabuming Raka, Tapi …

Selain itu, terdapat juga tantangan keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas di mana ancaman baik terhadap infrastruktur fisik maupun manpower yang hadir dan membangun di wilayah tersebut.

“Maka tentunya ini merupakan satu pekerjaan yang luar biasa tantangannya, sehingga amanat-amanat ini harus dilaksanakan dengan baik,” tandas Menteri Johnny.

Pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah 3T di Indonesia yang dibangun oleh BAKTI Kementerian Kominfo dibagi dalam dua kategori. Untuk kategori pertama, Menkominfo menyatakan pembangunan mencakup 1.209 BTS yang dibangun melalui skema Universal Service Obligation.

Baca Juga: Menkominfo dan Menag Dianggap Adu Domba Umat Beragama, Umat Kristiani Tak Persoalkan Adzan

“Untuk kategori kedua yakni 7.904 adalah yang menjadi objek hari ini yang ditandatangani kerja sama layanannya bagi masyarakat, yang dilaksanakan saat ini oleh dua operator seluler, dan , melalui blended financing antara Universal Service Obligation, dukungan fiskal rupiah murni, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor Kominfo,” jelasnya.

Apresiasi Mitra

Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif menyatakan pembangunan BTS yang terus berproses hingga saat ini telah didukung dengan kerja keras seluruh pihak dalam menjalankan tugas dan peran secara maksimal.

Baca Juga: Dirjen SPPR Kementerian ATR/BPN Sebut One Map Policy Merupakan Kebijakan Mendesak dan Penting

“Layanan Seluler BTS oleh BAKTI Kementerian Kominfo dapat dinikmati publik melalui skema kerja sama ini. BLU BAKTI Kominfo dan dua mitra terpilih akan saling berkolaborasi menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan layanan yang terintegrasi,” tuturnya.

Menurut Anang Latif, bagian dari pembangunan serta pemilihan infrastruktur BTS termasuk penyediaan lahan merupakan tanggung jawab BLU BAKTI Kominfo. Sementara Itu, penyediaan layanan kepada pelanggan termasuk operasi dan pemeliharaan jaringan secara keseluruhan merupakan tanggung jawab mitra operator seluler terpilih.

“Sesuai ketentuannya, kerja sama ini dituangkan dalam naskah perjanjian kerja sama dalam tiga bulan terakhir. BAKTI dan kedua mitra terpilih PT dan PT telah merumuskan isi PKS (Perjanjian Kerja Sama) tersebut. Sebelumnya, BAKTI bersama mitra terpilih sudah melakukan penandatangan PKS secara sirkular,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkot Kediri Paparkan Progres Smart City di Evaluasi Tahap I

Dirut BAKTI Kementerian Kominfo menyatakan penandatanganan dengan PT telah dilakukan pada tanggal 15 Desember 2021. Sedangkan dengan PT seluler dilangsungkan pada tanggal 28 Desember 2021.

“Semoga acara seremoni penandatanganan hari ini dapat menjadi penanda kerja sama yang kokoh antara BAKTI Kominfo dan para pemangku kepentingan. Saya mengucapkan apresiasi mendalam atas keterlibatan dan peran aktif bapak dan ibu sekalian dalam mendukung program pemerintah pembangunan pelayanan seluler BTS oleh BAKTI Kominfo,” ungkapnya.

Dirut BAKTI Anang Latif menegaskan kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan mitra operator seluler akan berlanjut sampai infrastruktur telekomunikasi tuntas dibangun dan layanan telah dinikmati masyarakat.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Pemkab Pamekasan saat Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-116

“Masih ada pekerjaan rumah lanjutan yang menanti. Kita perlu bersama-sama memastikan bahwa masyarakat mampu memanfaatkan layanan ini dengan produktif, secara khusus dalam pemanfaatannya di bidang usaha,” tandasnya.

Selaras dengan salah satu pilar transformasi digital nasional yang dilaksanakan Kementerian Kominfo, Pemerintah berupaya meningkatkan ekonomi digital.

“Jika masyarakat mampu memanfaatkan teknologi dan on boarding usahanya ke dalam ranah digital, tentunya hal ini akan semakin memperkuat perekonomian serta daya saing bangsa Indonesia,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut Menteri Johnny didampingi Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Inspektur Jenderal Doddy Setiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Informasi dan Komunikasi Anang Latif.

Hadir pula Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadianto, Presiden Direktur Tbk Dian Siswarini, Direktur Hendri Mulyasam, serta Dewan Pengawas BAKTI Kementerian Kominfo. (tim)

Sumber: Biro Humas Kementerian Kominfo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO