GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menjelang musim tanam April-September 2022, Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia melalui anak perusahaan Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku, secara khusus mengerahkan gerakan pengendalian hama untuk mengawal 13.099 hektare lahan pertanian di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyatakan bahwa program ini merupakan upaya pihaknya dalam memberikan solusi menyeluruh bagi petani. Petrokimia Gresik tidak hanya mampu menyediakan pupuk berkualitas bagi petani, tapi juga memliki solusi untuk pengendalian hama melalui anak perusahaan.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Selain ancaman akibat perubahan iklim seperti kekeringan, banjir, hingga longsor, ancaman penyakit akibat serangan hama juga masih menjadi momok bagi petani yang tidak jarang mengakibatkan gagal panen.
"Untuk itu pengendalian harus dilakukan lebih awal sebagai langkah antisipatif. Perlu menjadi catatan bahwa pengendalian hama dan penyakit memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan produktivitas produk pertanian agar mendapat hasil yang maksimal,” ujarnya, Senin (31/1).
Secara teknis, program pengendalian hama ini dilaksanakan oleh dua anak perusahaan sebagai kepanjangan tangan perusahaan, yaitu Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Petrosida Gresik bertanggung jawab mengawal 10.000 Ha melalui program Komunitas Tani Indonesia (Kotani) di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Tenggara, NusaTenggara Barat (NTB), serta Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dalam hal ini Petrosida Gresik membantu ketersediaan pestisida dan mendampingi petani selama budi daya pertanian pada komoditas padi, jagung, dan hortikultura,” tuturnya.
Hama pada tanaman padi yang menjadi perhatian di antaranya, wereng (yang dapat diatasi melalui penggunaan produk Petrosida Gresik bermerek dagang Teballo, Sidabas, Buprosida), kemudian hama penggulung daun (sidametrin dan sidathiam), penggerek batang (sidatanXR), walang sangit (sidasat dan sidalaku), penyakit blast (sidabin).
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Sedangkan hama jagung yang menjadi perhatian adalah ulat FAW (emazo), gulma penting (gisentro) dan busuk batang (sidabin dan cozene). Kemudian hama pada tanaman hortikultura yang dikendalikan antara lain ulat tanah (fiprosGR, sidafur, sidazinon GR), ulat grayak (emazo, sidamec, fipros), kutu-kutuan/thrips (topdor, sidathiam atau vendor), lalat buah (sidajos), busuk daun (siodan, sidazeb atau clarazeb), serta layu bakteri yang dapat diatasi dengan penggunaan produk conzene
Sementara itu, kawalan pengendalian hama yang akan dilakukan oleh Petrokimia Kayaku di tahun 2022 berada di lahan seluas 3.099 Ha melalui program sustainable balance farming (SBF) yang merupakan solusi bagi permasalahan petani terkait kesuburan tanah, gulma, hama dan penyakit tanaman.
Program SBF di tahun 2022 ditujukan untuk pengendalian hama pada tanaman padi, hortikultura dan tanaman perkebunan. Total ada 22 produk Petrokimia Kayaku yang digunakan dalam program SBF sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Banyaknya produk yang dimiliki Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku ini menjadi bukti bahwa Solusi Agroindustri yang ditawarkan Petrokimia Gresik Grup sangatlah komprehensif,” kata Dwi. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News