KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Dikutip dari laman resmi World Cancer Day, kampanye Hari Kanker Sedunia 2022 mengusung tema "Close the Care Gap" yang artinya "Hentikan Kesenjangan di Dalam Perawatan".
Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati mengungkapkan, Hari Kanker Sedunia 2022 sendiri adalah sebuah tanda tahun pertama dari 3 tahun baru yang berpusat pada masalah kesetaraan dalam kemudahan akses perawatan kanker. Di mana tahun pertama ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kurangnya kesetaraan dalam perawatan kanker.
Baca Juga: Paslon Nur-Heli Yakin Raih Suara Sah Pilwalkot Batu Lebih dari 50 Persen
Dijelaskan, menurut Dinas Kesehatan, penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Terkandung ribuan DNA dalam gen yang memberikan instruksi pada sel agar menjalankan fungsinya pada organ tubuh tempat sel tersebut hidup. Namun, prosesnya belum tentu selalu sempurna. Saat pembelahan diri pada sel terjadi, terdapat risiko sel baru dari pembelahan tersebut mengandung gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu banyak. Hal itu disebut sebagai mutasi gen, ditandai dengan adanya perubahan struktur pada gen.
"Biasanya, mutasi gen baru akan berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen yang berbeda. Proses ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah gejala-gejalanya mulai muncul dan sel-sel kanker tampak ketika tubuh diperiksa. Namun pada anak-anak, lanjut dia, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam kandungan atau sejak lahir.
Ditambahkan, secara umum, ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu faktor internal (seperti, keturunan) dan faktor eksternal misalnya, perubahan hormon, obesitas, kurang berolahraga, kebiasaan merokok, serta paparan radiasi, virus, dan bahan-bahan kimia.
Baca Juga: Pertama di Kota Batu, Pemkot Launching Koperasi Multi Pihak Kreatif
Data kanker Kota Batu selama 3 tahun mulai dari 2018-2020 menunjukkan masih tingginya temuan kasus baru berbagai macam neoplasma, karsinoma, dan keganasan lainnya; meskipun pandemi Covid-19 merebak.
Dilansir dari Database Kanker SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) Kota Batu didapatkan data: tahun 2018 sejumlah 4.213 kasus, tahun 2019 sejumlah 2.168 kasus, dan tahun 2020 sejumlah 1.825 kasus. Beberapa jenis kanker yang banyak ditemui di antaranya adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, kanker kolorektal, kanker hati, kanker mulut, kanker lambung, kanker darah, dan kanker mata.
"Pengobatan kanker yang yang paling umum dan bisa dijalankan bagi penderita kanker antara lain kemoterapi, radioterapi, dan terapi target. Perlu adanya kemudahan akses perawatan kanker bagi penderita merupakan hal yang sangat penting agar penderita kanker mendapatkan perawatan dan pengobatan yang layak," terangnya.
Baca Juga: Pukau Ribuan Penonton, Kota Batu Sukses Gelar Batu Art Flower Carnival 2024
Menyambut Hari Kanker Sedunia, Dinas Kesehatan Kota Batu telah mendistribusikan IVA Test Kit pada semua puskesmas dalam mendukung pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim pada wanita.
IVA test adalah metode inspeksi visual dengan asam asetat, atau dikenal juga dengan sebutan visual inspection with acetic acid. Seperti namanya, IVA test adalah suatu cara mendiagnosis dini kemungkinan adanya kanker serviks dengan menggunakan asam asetat.
"Hasil pemeriksaan tes IVA yang muncul dapat melihat apakah terdapat pertumbuhan sel prakanker di dalam serviks alias leher rahim atau tidak. Pemeriksaannya sederhana, dapat dilakukan oleh bidan dengan fasilitas terbatas, hasilnya dapat langsung terlihat," pungkasnya. (asa/ian)
Baca Juga: Dukung Program Tingkatkan Gizi Anak Sekolah, Forkopimda Kota Batu Gelar Program KWB Bergizi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News