KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program USAID Jadi Pengusaha Mandiri (Japi) People With Disabilities (PWD) dan Japri Women's Economic Empowerment (WEE) membawa dampak positif bagi UMKM Kota Kediri.
Menurut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, program USAID Japri PWD dan Japri WEE ini membawa dampak bagi tumbuhnya usaha baru dan berkembangnya usaha-usaha lokal. Bahkan, USAID juga memberikan seed funding atau pendanaan kepada 101 pengusaha yang terdiri dari 50 pengusaha disabilitas dan 51 pengusaha perempuan.
Baca Juga: Ratusan Entrepreneur Muda Kota Kediri Deklarasi Dukung Vinanda-Gus Wim
Pelaksanaan USAID Japri PWD di Kota Kediri diikuti 208 peserta disabilitas. Terdiri dari tunanetra sebanyak 71 orang, tunarungu dan tunawicara sebanyak 110 orang, tunadaksa sebanyak 57 orang, lalu tunagrahita sebanyak 10 orang.
Mereka mengikuti berbagai tahapan pelatihan mulai dari entrepreneurship training, coaching, business motivation work, dan business model canvas yang diberikan oleh 9 coach disabilitas, 3 coach non disabilitas, serta 6 motivator. Dari program ini didapat hasilnya terjadi peningkatan usaha 129 orang, peningkatan pendapatan 91 orang, dan terbentuknya pengusaha baru 8 orang.
“Kita melatih teman-teman disabilitas yang ada di Kota Kediri untuk percaya diri dan bisa bergabung dengan yang lainnya bahkan di marketplace. Pemerintah Kota Kediri sendiri juga membeli produk-produk yang dihasilkan. Seperti misalnya masker,” ujar Abdullah Abu Bakar, Sabtu (12/2).
Baca Juga: Dansatgas TMMD Ke-122 Beri Bantuan Sembako ke Penyandang Disabilitas
Sementara itu pelaksanaan USAID Japri WEE yang diikuti 290 peserta pun juga memberikan hasil yang baik. Yakni, perizinan usaha 290 orang, peningkatan pendapatan sebesar 84 persen, hingga peningkatan kemampuan pengelolaan usaha sebesar 88 persen.
Hasil tersebut didapat setelah para peserta mengikuti one day business training dan business coaching. Sebagai fasilitator dalam program ini melibatkan 15 pengusaha perempuan lokal.
“Kami adakan pameran dari hasil Japri PWD dan Japri WEE. Dari pameran tersebut kita bisa tahu produk mereka memang bisa dipasarkan dan layak untuk dijual. Ada beberapa yang sudah siap untuk go digital,” ungkap Wali Kota Abu.
Baca Juga: Gandeng HWDI, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
Program USAID Japri sendiri resmi ditutup Rabu (9/2) lalu di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya. Dalam acara penutupan ini, Wali Kota Kediri mendapat apresiasi dari USAID karena Pemerintah Kota Kediri berkontribusi atas pengembangan kewirausahaan dalam program Japri. Penghargaan diserahkan oleh Mission Director USAID Indonesia Jeffery Cohen.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputy Political and Economic Officer, U.S. Consulate General Surabaya Dylan Hoey, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbud Ristek Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., Bupati Blitar Rini Syarifah, Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara, Executive Director Mien R. Uno Foundation Suryani Indah Sari, dan Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Maulani Rotinsulu. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News