Pembangunan Trem akan Menghubungkan Stasiun Wonokromo dan Pasar Turi

Pembangunan Trem akan Menghubungkan Stasiun Wonokromo dan Pasar Turi Ilustrasi: pembangunan trem di Surabaya. foto: detik.com

SURABAYA (BANGSAONLINE.com) - Moda transportasi yang akan dibangun akan mengintegrasikan Stasiun Wonokromo di selatan dan Stasiun Pasar Turi di utara, sebagai upaya mengurai kemacetan.

Kepala Bappeko Surabaya Agus Sonhaji, di Surabaya, Senin (6/4), mengatakan integrasi dengan dua stasiun itu diharapkan agar warga Sidoarjo dan Mojokerto di Selatan serta warga Gresik dan Lamongan di utara bisa masuk kota Surabaya tanpa harus membawa mobil.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

"Tapi mereka berangkat memakai kereta api regional (komuter) dari kotanya masing masing yang akan dikembangkan PT KA dan Kemenhub secara paralel," katanya.

Ia menjelskan arus kendaraan dari selatan di Jalan A. Yani begitu padat sehingga kalau mereka menaruh kendaraan di stasiun di Sidoarjo lalu naik kereta dan setelah itu bisa langsung masuk ke jantung kota via , maka bisa menjadi pilihan.

"Apalagi secara bersamaan akan diberlakukan ERP di A. Yani kalau sudah beroperasi," katanya.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Saat ditanya mengenai pembatasan kepemilikan kendaraan, Agus mengatakan hal itu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jatim. "Itu kewenangan provinsi. Tentunya masih perlu banyak diskusi agar ketemu jalan tengahnya," katanya.

Adapun yang pemkot bisa lakukan, lanjut dia, adalah pada saat dan feedernya sudah jalan, maka perlu diiringi dengan membuat aturan yang menjadikan orang memakai mobil, biayanya menjadi mahal.

"Misalkan parkir tepi jalan banyak dikurangi titiknya dan dipaksa masuk ke 'park and ride' (tempat khusus parkir). Jalur-jalur sepeda yang nyaman, aman sejuk dibuat di banyak jalan menuju ke 'park and ride', agar orang suka naik sepeda dan menaruh di 'park and ride' lalu pindah naik atau feedernya," katanya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Dampak positif lainnya, lanjut dia, bahwa lebar jalan menjadi tetap meski sebagian dipakai oleh karena parkir tepi jalan akan banyak dikurangi. "Selama ini jalan macet karena dimakan parkir tepi jalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO